Novelis 'Ayat-ayat Setan' itu jatuh ke lantai ketika seorang pria menyerangnya, dan kemudian dikelilingi oleh sekelompok kecil orang yang mencoba menolongnya.
Rushdie, yang lahir dalam keluarga Muslim Kashmir di Mumbai, sebelum pindah ke Inggris, telah menghadapi ancaman pembunuhan untuk novel keempatnya, 'The Satanic Verses'.
Menurut beberapa Muslim, novel karya Rushdie itu mengandung banyak hujatan kepada Nabi Muhammad.
Novel tersebut dilarang di banyak negara dengan populasi Muslim yang besar setelah diterbitkan pada tahun 1988.
Baca Juga: Mengenal Generalis dan Spesialis, Istilah Populer yang Berkaitan dengan Karier
Setahun kemudian, Ayatollah Ruhollah Khomeini, pemimpin tertinggi Iran saat itu, mengeluarkan sebuah fatwa yang menyerukan umat Islam untuk membunuh Salman Rushdie.
Bahkan, dalam fatwa itu juga menyerukan siapa pun yang turut terlibat dalam penerbitan novel 'Ayat-Ayat Setan' juga dibunuh karena dianggap penistaan.***