Untuk mempertahankan wilayah tersebut, Putin telah mengancam akan menggunakan senjata nuklir.
Namun ancaman itu tidak menghalangi serangan balasan Ukraina, yang telah memukul mundur pasukan Rusia di timur dan berada di ambang pintu kota Lyman di wilayah Donetsk, yang dihantam pasukan Moskow selama berminggu-minggu sebelum merebutnya musim panas ini.
Baca Juga: Download Aplikasi Cek Bansos untuk Daftar BLT BBM 2022 Rp600.000, Ini Syaratnya
Pada hari Kamis menjelang upacara, para pemimpin yang diangkat Kremlin dari empat wilayah yang memohon kepada Putin untuk aneksasi minggu ini telah berkumpul di ibu kota Rusia.
Permintaan mereka yang hampir datang bersamaan setelah mereka mengklaim penduduk dengan suara bulat mendukung langkah tersebut dalam referendum yang diselenggarakan dengan tergesa-gesa yang ditolak oleh Kyiv dan Barat sebagai ilegal, curang, dan batal.
Hal yang tepat menurut Ukraina adalah Barat harus memukul Rusia dengan lebih banyak sanksi dan untuk memasok pasukan Ukraina dengan lebih banyak senjata agar bisa merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia.
Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan pernah mengakui klaim Rusia atas wilayah kedaulatan Ukraina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menolak rencana pencaplokan itu, mengutuk mereka sebagai eskalasi berbahaya yang tidak memiliki tempat di dunia modern, dan itu tidak bisa diterima.***