Pasukan Rusia Mulai Waspada Usai Krimea Terkena 'Serangan Drone', Ukraina Mulai Bangkit?

- 23 November 2022, 08:15 WIB
Ilustrasi serangan drone di Rusia.
Ilustrasi serangan drone di Rusia. /Reuters/Vitalii Hnidyi/

PR DEPOK - Semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia di Ukraina menjadi sasaran 'serangan drone' atau serangan pesawat tak berawak pada Selasa, 22 November 2022.

Pihak berwenang di Kremlin menambahkan jika saat ini pasukan Rusia mulai waspada dan siaga terhadap kemungkinan serangan lanjutan.

Serangan itu terjadi saat Ukraina kembali mengklaim kemenangan teritorial dan hanya beberapa hari setelah Rusia mengatakan pihaknya memperkuat posisinya di semenanjung Krimea.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Hari Ini, 23 November 2022: Siap-Siap Bertemu Jodoh Impian

"Ada serangan dengan drone. Pasukan pertahanan udara kita sedang bekerja sekarang," kata gubernur wilayah administrasi Sevastopol di Krimea, Mikhail Razvozhayev, melalui Telegram.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika dua drone telah ditembak jatuh dan menyebut, tidak ada infrastruktur sipil yang rusak, serta meminta warga tetap tenang.

Diketahui, Moskow mencaplok Krimea pada 2014 setelah demonstrasi pro-demokrasi nasional yang menyebabkan penggulingan presiden Ukraina yang bersahabat dengan Kremlin.

Rusia menggunakan semenanjung yang menampung beberapa pangkalan militer penting Rusia, sebagai landasan peluncuran untuk invasi Februari ke Ukraina.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI dan GTV Hari Rabu, 23 November 2022: Superdeal Indonesia Siap Menghibur Pemirsa

Namun dalam beberapa bulan terakhir pasukan Ukraina telah mendorong serangan balasan di selatan menuju Krimea dan awal bulan ini merebut kembali Kherson, ibu kota wilayah yang berbatasan dengan semenanjung yang dicaplok.

Ada beberapa ledakan di atau dekat instalasi militer Rusia di Krimea sejak Februari, termasuk serangan pesawat tak berawak terkoordinasi di pelabuhan utama angkatan laut Rusia di Sevastopol pada Oktober.

Pekan lalu gubernur wilayah yang berpihak pada Moskow, Sergei Aksyonov, mengatakan pihak berwenang memperkuat posisi di semenanjung.

Baca Juga: Cara Daftar PKH Lansia Online Lewat HP, Penuhi Syarat Ini agar Dapat BLT Rp600.000

"Pekerjaan benteng sedang dilakukan ... dengan tujuan untuk menjamin keamanan semua warga Krimea," katanya.

Sementara itu, Ukraina mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya telah merebut kembali hampir seluruh wilayah semenanjung yang terisolasi di lepas pantai Laut Hitam, tempat pertempuran sedang berlangsung.

"Kami memulihkan kontrol penuh atas wilayah tersebut. Kami memiliki tiga permukiman tersisa di Kinburn Split untuk secara resmi tidak lagi menjadi wilayah perang," kata gubernur wilayah Mykolaiv Vitaly Kim di media sosial.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari ini Rabu, 23 November 2022: Saksikan Makan Enak dan Biar Viral

Perpecahan selatan yang menjorok ke Laut Hitam terbagi dua: di barat, sebagai bagian dari wilayah Mykolaiv dan ke timur sebagai bagian dari wilayah Kherson.

Itu terputus dari wilayah yang dikendalikan oleh pasukan Ukraina oleh sungai Dnipro, yang mengalir melalui wilayah Kherson.

Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan kepada Uni Eropa dalam konferensi pers online bahwa dukungannya sangat penting, memperingatkan terhadap "kelelahan" terhadap perang.

"Jika kami orang Ukraina tidak lelah, seluruh Eropa tidak memiliki hak moral maupun politik untuk lelah," katanya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x