PR DEPOK - Setelah hampir 11 bulan perang Rusia-Ukraina berlangsung, belum ada tanda-tanda perdamaian antara kedua belah pihak.
Pemerintahan Presiden Putin juga telah menegaskan ingin segera menghentikan perang, asalkan Ukraina harus menaati permintaan yang dibuat oleh Moskow.
Namun, perang yang berkepanjangan ini memunculkan kekhawatiran baru yaitu penggunaan senjata nuklir dalam konflik tersebut dan kemungkinan Rusia dapat menyerang kota-kota utama di Eropa Barat dan Amerika.
Baca Juga: Belum Ada Prospek Pembicaraan untuk Akhiri Perang, Rusia Tingkatkan Serangan di Kota Kherson
Hal ini didasarkan kutipan dari beberapa media Rusia yang mendiskusikan secara berulang di acara TV mereka tentang penggunaan senjata nuklir dalam perang Rusia dan Ukraina.
Pada acara TV tersebut juga mendiskusikan mengenai serangan ke kota-kota penting di Eropa Barat, seperti Paris ataupun di New York, Amerika Serikat.
Pernyataan dari seorang mantan diplomat Rusia yang diwawancarai oleh kantor berita AFP, memperingatkan bahwa jika terdapat ancaman yang luar biasa terhadap keberadaan Rusia, maka Putin tidak akan segan-segan untuk mengaktifkan dan menggunakan persenjataan nuklir mereka.
Baca Juga: Sebut Barat Ingin Menghancurkan Rusia, Putin: Tujuan Kami Berperang untuk Mempersatukan Rakyat
Pada 27 Desember 2022, Pemerintahan Putin mengeluarkan sebuah ultimatum, bahwa negara Ukraina harus memenuhi proposal damai yang diajukan oleh Rusia atau akan menghadapi kekuatan tentara Rusia.