Usung Tema Desainer 'Karl Lagerfeld', Perhelatan Met Gala Dinilai Kontroversial

- 2 Mei 2023, 15:48 WIB
Mendiang perancang busana Karl Lagerfeld.
Mendiang perancang busana Karl Lagerfeld. /Instagram @karllagerfeld /

PR DEPOK - Karl Lagerfeld, yang menjadi fokus perhatian pada Met Gala tahun ini, telah mengubah citra Chanel yang tadinya kuno menjadi lebih modern.

Dilansir dari AP News, Karl Lagerfeld membawa revolusi dengan menggabungkan budaya hip-hop dengan mode kelas atas, serta memperbarui pertunjukan landasan pacu yang dulunya biasa-biasa saja menjadi sebuah pertunjukan teater yang mengesankan.

Selain itu, ia sering terlibat dengan selebritas dan memperkenalkan dirinya sebagai "mulut besar", meskipun ia pernah menuai kontroversi karena mengeluarkan kata-kata yang menyinggung, termasuk mengenai orang yang dianggap "jelek" dan menentang adopsi anak oleh pasangan sesama jenis, migran, dan gerakan #MeToo.

Meskipun demikian, ia tidak menyesali tindakannya dan bahkan meninggalkan beberapa pernyataan yang dianggap kontroversial tanpa permintaan maaf.

Baca Juga: Bansos Pangan: Daging Ayam, Beras, dan Telur akan Disalurkan Mei 2023, Simak Selengkapnya Disini!

Pada tahun 2019, Lagerfeld wafat setelah mendominasi industri mode selama dekade 80-an. Pada tanggal 1 Mei lalu, koleksi warisannya dipajang dalam sebuah pesta penggalangan dana yang berbintang dan pameran pendampingnya di Institut Kostum Museum Seni Metropolitan.

Namun, ada kemungkinan bahwa pameran tersebut akan menimbulkan kontroversi dan polemik sehingga tidak dipajang.

Menurut kritikus mode New York Times, Vanessa Friedman, setelah kematian Lagerfeld, dia telah mengejek dan menyalahkan banyak orang di spektrum politik kanan dan kiri, dan mampu menghasilkan karya seni dari kontroversi tersebut, seperti gaun dua wajah yang dipotong dengan sempurna.

Baca Juga: Bansos PKH Tahap 2 2023 Cair Besok? Lihat Jadwal Pencairan dan Cek Penerima via cekbansos.kemensos.go.id

Friedman juga mencatat bahwa Karl Lagerfeld adalah seseorang yang pandai menilai, dan meskipun ia sadar akan dinilai, ia tetap tidak peduli dan malah merangkul hal tersebut.

Keputusan Lagerfeld untuk menghadiri acara fashion terbesar juga tidak luput dari kritikan, meskipun ia dianggap sebagai seorang visioner dalam acara gala dan merupakan teman dekat Anna Wintour. Namun, Lagerfeld sendiri tidak memberikan komentar mengenai hal tersebut melalui email yang dimintakan.

Saat lebih dari 400 selebritas dan elit dari berbagai bidang seperti mode, teknologi, politik, musik, media sosial, film, televisi, dan olahraga berkumpul di tangga besar Metropolitan Museum untuk menghadiri acara gala, ada satu orang yang tidak akan hadir, yaitu Jameela Jamil.

Baca Juga: Ramalan Shio Kuda, Kambing, dan Monyet di Bulan Mei 2023: Membuahkan Hasil yang Luar Biasa

Jamil, seorang aktor dan aktivis yang jarang mengomentari masalah fesyen, mengakui kejeniusan karya Lagerfeld melalui Instagram.

Namun, ia juga mengutuk pernyataan Lagerfeld yang "sangat penuh kebencian", khususnya terhadap wanita, dan mempertanyakan mengapa kita harus merayakan seseorang yang merupakan pria kulit putih fanatik, sedangkan masih banyak desainer hebat lain yang bukan berasal dari latar belakang yang sama.

Jamil menyoroti ketidaksesuaian antara prinsip advokasi keadilan dan kehadiran di acara perayaan orang yang mempublikasikan penghinaan terhadap orang-orang yang terpinggirkan.

Baca Juga: Ramalan Shio Kelinci, Naga, dan Ular di Bulan Mei 2023: Ada Banyak Kesempatan Bagus

Pada tahun 2020, sekelompok orang di internet merasa perlu untuk mendemokratisasi acara gala eksklusif undangan dengan menciptakan acara yang terbuka bagi siapa saja melalui Twitter, di mana para peserta bisa mengirimkan karya mode digital sesuai dengan tema yang telah ditentukan untuk tahun tersebut.

Namun, pada hari Senin pertama bulan Mei, koordinator acara tersebut mengumumkan bahwa mereka tidak akan merayakan acara Met Gala, karena mereka tidak sejalan dengan nilai-nilai yang diusung oleh pemilihan Karl Lagerfeld sebagai tema acara.

Lagerfeld, yang dianggap sebagai "jiwa mode yang hidup" oleh Anna Wintour, memiliki pengaruh dan kehadiran yang terlalu besar, bahkan dalam kata-katanya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah