Dalam penelitian itu, dikumpulkan sampel baik cairan dari hidung, air liur, dan darah dari pasien yang tak terinfeksi di Rumah Sakit New Haven, Amerika Serikat.
Baca Juga: Di Tengah Covid-19, Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman dan Siap Didistribusikan ke Pelosok Indonesia
Hasilnya, wanita mampu meningkatkan respons imun dengan memproduksi sel T atau limfosit T lebih banyak.
Namun, hal itu tidak terjadi pada pria, termasuk lansia yang memiliki aktivitas sel T yang lebih lemah.
"Untuk pria mungkin kita harus meningkatkan respons sel T dengan vaksin. Sementara untuk pasien wanita, bisa diberi pengobatan yang dapat meredam sitokin," tuturnya.***