Network
Selain program pertahanan, Korea Utara telah menjadi fokus perhatian internasional karena dua kali gagal meluncurkan satelit mata-mata dalam empat bulan terakhir. Hingga kini, Kim Jong Un memprioritaskan pengembangan rudal balistik, pesawat tak berawak, dan kapal selam serang sebagai bagian dari agenda pertahanannya.
Baca Juga: Rebo Wekasan: Mengenal Tradisi Tolak Bala, Inilah Sejarah, Mitos, dan Amalannya
Peluncuran Rudal Balistik dalam Pertemuan Vladimir Putin dan Kim Jong Un
Sebagai tanda peningkatan tingkat delegasi dan sistem kontrol dalam program nuklir dan rudalnya, Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek beberapa jam sebelum pertemuan berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa Kim Jong Un tetap fokus pada pengembangan kapabilitas militer negaranya.
Fakta menariknya, ini merupakan peluncuran rudal balistik pertama yang dilakukan oleh Korea Utara ketika Kim Jong Un berada di luar negeri, menunjukkan peningkatan kapabilitas kontrol tingkat tinggi yang lebih baik.
Meskipun Kim Jong Un hanya melakukan sedikit perjalanan ke luar negeri selama masa pemerintahannya yang telah berlangsung 12 tahun, pertemuan ini menandai upayanya untuk memperkuat hubungan internasional, terutama dengan negara-negara seperti Rusia.
Baca Juga: Enak Cocok di Lidah, 5 Tempat Makan Gudeg di Kendal, Jawa Tengah
Tentang apakah senjata akan menjadi bagian dari pembicaraan mereka, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, hanya mengatakan bahwa kedua negara akan berbicara tentang bidang-bidang 'sensitif', yang tidak akan diumumkan kepada publik.
Selain program satelit dan pertahanan, bantuan kemanusiaan untuk Korea Utara dan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diberlakukan terhadap Pyongyang juga mungkin menjadi topik dalam negosiasi antara Vladimir Putin dan Kim Jong Un.
Pertemuan Putin dan Kim Jong Un di Kosmodrom Rusia telah menciptakan ekspektasi besar di seluruh dunia, dan dunia internasional akan memantau dengan cermat hasil dari pertemuan penting ini di tengah dinamika geopolitik yang berubah dengan cepat.***
