Network
PR DEPOK - Lebih dari 60 bocah yang duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) St Ann's Bay, Jamaika, Amerika Utara, dilaporkan mendapatkan perawatan darurat di rumah sakit. Berdasarkan hasil penyelidikan, anak di bawah umur telah mengonsumsi permen yang mengandung ganja.
Kasus tersebut menjadi perhatian internasional, Menteri Pendidikan Jamaika, Fayval Williams buka suara. Secara tegas, pria itu, minta aparat penegak hukum melakukan investigasi kepada pihak yang memproduksi maupun mengedarkan permen dengan kandungan ganja.
Kata Fayval Williams melalui akun media sosial X miliknya, Pemerintah Jamaika, akan optimis membasmi pengedaran permen dengan kandungan ganja.
Baca Juga: Rasanya Jos Banget! 5 Rekomendasi Mie Ayam yang Wajib Dicoba di Sukabumi
"Saya merasa yakin, kita secara bersama‐bersama akan memperkuat sistem keselamatan dan keamanan untuk memerangi penjualan produk-produk yang mengandung ganja kepada anak-anak," kata Fayval Williams, pada Selasa, 3 Oktober 2023, dilansir dari Reuters.
Lebih lanjut, Fayval Williams menjelaskan, lebih dari 60 bocah SD mengalami gejala muntah-muntah dan halusinasi usai mengonsumi permen mengandung ganja.
Diketahui, lebih dari 60 bocah SD itu, mendapatkan perawafan intensif di rumah sakit dengan dipasang alat bantuan pernapasan dan infus.
Baca Juga: Kapan dan Tanggal Berapa KJP Plus Oktober 2023 Cair? Cek Estimasinya di Sini
Menurutnya, para bocah SD itu, tidak mengetahui kandungan permen yang dijual. Pasalnya, makanan manis yang dijual sangat menggiurkan lidah anak-anak.
