Network
PR DEPOK - Elon Musk selaku pengusaha mobil listrik Tesla, memberikan bantuan kepada Israel, buntut konflik memanas yang terjadi belakangan ini.
Bantuan yang diberikan Elon Musk, disampaikan pria itu, melalui akun media sosial X miliknya. Kata pengusaha tersebut, tempat charger atau pengisian daya untuk mobil listrik di Israel tidak dipungut biaya.
"Semua Supercharger Tesla di Israel gratis," tulis Elon Musk, pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Baca Juga: 5 Ayam Bakar di Jakarta Pusat yang Paling Terkenal, Banyak Orang Rela Antre
Lebih lanjut, Elon Musk menuliskan rasa prihatinnya soal keadaan Gaza. Pasalnya, akibat perang Hamas vs Israel pasokan listrik menjadi terganggu.
"Saya berharap listrik dan layanan penting segera pulih di Gaza," sambung Elon Musk.
Dilansir dari Al-Jazeera, pembangkit listrik satu-satunya di jalur Gaza berhenti berfungsi setelah kehabisan bahan bakar, pada Rabu, 11 Oktober 2023.
Baca Juga: Wenak! 8 Rekomendasi Gudeg di Kota Magelang Bumbu Medok, Cek Lokasi di Sini
Diungkap bahwa Israel memblokade jalur Gaza, imbasnya bahan bakar, makanan, dan pasokan penting lainnya menjadi terhambat.
Gegara pembangkit listrik padam, 2,3 juta orang terkena imbasnya termasuk rumah sakit dan fasilitas lain yang memberikan layanan penting.
Buntut, cuitan Elon Musk soal rasa prihatinnya terhadap listrik padam di Gaza, netizen membandingkan perlakuan pria itu terhadap Israel dan Palestina.
Baca Juga: Sinopsis Film Anaconda: The Hunt For the Blood Orchid, Tayang Malam Ini di Bioskop Trans TV
"Anda hanya berharap? Maksud saya, Anda tidak dapat mengirimkan beberapa bantuan pokok ke Gaza tetapi Supercharger Tesla gratis di Israel?" Tanya seorang netizen @mhd***.
Pertanyaan netizen tersebut, langsung ditanggapi Elon Musk. Kata pemilik media sosial X, dirinya berencana ingin membantu Palestina.
"Saya ingin membantu mereka yang berada di Gaza yang menginginkan perdamaian, namun tidak punya cara untuk melakukannya," jawab Elon Musk.
"Secara umum saya ingin semua manusia bahagia dan sejahtera, tanpa memandang ras, keyakinan, agama, atau apapun," sambungnya.***
