Network
PR DEPOK - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, menjelaskan pihaknya masih berupaya melakukan proses evakuasi kepada satu keluarga WNI di Gaza.
Satu keluarga WNI tersebut terdiri dari suami, dua anak, dan istri yang diidentifikasi sebagai warga negara Palestina. Empat orang tersebut akan dievakuasi dari Gaza menuju Mesir melalui perbatasan Rafah.
Menurut Menlu Retno Marsudi, satu keluarga WNI tersebut telah tiba di perbatasan Rafah, pada Kamis, 2 November 2023. Namun, pihak terkait belum diizinkan menyebrang ke Mesir.
Satu keluarga tersebut mengalami kendala di bagian administrasi. Diungkap Menlu, proses administrasi meninggalkan Gaza sangat ketat.
Baca Juga: 8 Daftar Bakso Enak dan Menjadi Favorit Warga Makassar, Alamatnya di Sini
Tidak seperti 4 WNI sebelumnya, Retno mengungkapkan setiap proses evakuasi memiliki kendala yang berbeda.
"Proses administrasi untuk dapat meninggalkan Gaza sangat ketat dan melibatkan banyak pihak kunci di Gaza. Jadi nama-nama itu harus mendapatkan approval (persetujuan) dari banyak pihak yang ada di Gaza, dan ini tidak kita alami di proses evakuasi yang sebelumnya. Sekali lagi, setiap evakuasi memiliki karakter masing- masing," ungkap Retno Marsudi, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
Dalam hal ini, Menlu berharap perbatasan Rafah tetap dibuka meski hari libur. Retno menjelaskan, pihaknya telah mengubungi Menlu Mesir agar pintu gerbang perbatasan Gaza dan Mesir dibuka lebih lama.
"Harapan kita hari ini Jumat, di mana di negara-negara Arab adalah hari libur, pintu Rafah tetap dibuka. Harapan dan permintaan ini sudah saya sampaikan ke Menlu Mesir semalam. Saya sudah berkomunikasi dengan Menlu Mesir untuk menyampaikan permintaan agar pintu Rafah yang di bagian Mesir dapat dibuka di hari libur hari Jumat ini," jelasnya.
Baca Juga: Lirik Lagu On My Youth - WayV Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Sebagaimana diketahui, perbatasan Rafah yang berada di bawah kendali Mesir tidak dibuka dalam jangka waktu lama.
Sebelumnya, perbatasan Rafah ditutup Mesir selama bertahun-tahun, dilansir dari Skynews. Apabila dibuka tidak semua orang diizinkan melewatinya.
Seperti yang dilaporkan Al-Jazeera bahwa Mesir hanya mengizinkan warga Gaza yang mengalami luka berat melewati perbatasan Rafah.
Selain itu, Mesir mengizinkan bantuan dari luar, 500 WNA, dan warga negara ganda melewati perbatasan Rafah.***
