Apa Itu Iron Dome Israel dan Bagaimana Cara Kerjanya? Ternyata juga Punya Celah dan Keterbatasan

- 6 November 2023, 10:40 WIB
Penjelasan tentang Iron Dome Israel dan cara kerjanya?
Penjelasan tentang Iron Dome Israel dan cara kerjanya? /ANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen/Spt.

PR DEPOK - Iron Dome merupakan salah satu sistem pertahanan militer Israel, yang selama ini digunakan untuk menghalau serangan yang dilakukan oleh Hamas.

 

Selama bertahun-tahun, Israel sangat bergantung pada sistem Iron Dome untuk mendeteksi roket-roket yang masuk dalam serangan-serangan yang dilancarkan oleh Hamas dan kemudian mencegatnya (menghadangnya).

Iron Dome ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems. Dimana, AS mendukung proyek ini dengan memberikan dana hibah awal sebesar 200 juta dolar AS (sekira Rp3,12 triliun).

Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al-Jazeera dan Time, Proyek Iron Dome Israel dikembangkan untuk melawan serangan roket selama perang dengan Hizbullah pada tahun 2006. Proyek ini mulai beroperasi pada tahun 2011.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo Besok, 7 November 2023: akan Ada Keuntungan yang Kamu Dapatkan

Kemudian, versi angkatan laut dari Iron Dome Israel dikerahkan pada tahun 2017, untuk melindungi kapal dan aset-aset yang berbasis di laut.

Bagaimana cara kerja Iron Dome Israel?

Sistem Iron Dome Israel dilengkapi dengan radar yang bisa mendeteksi roket yang masuk, kecepatan dan arahnya. Pusat kendali kemudian menghitung apakah roket tersebut menimbulkan ancaman bagi kota-kota Israel atau tidak.

Roket yang tidak menimbulkan ancaman diizinkan untuk mendarat di lahan kosong. Jika roket-roket itu menimbulkan ancaman, unit penembak rudal meluncurkan rudal penghadang untuk menembak jatuh roket-roket itu, dimana setiap alat peluncur berisi 20 rudal.

Baca Juga: 5 Warung Bakmi Paling Favorit di Purworejo yang Memangsa Hati Pecinta Kuliner

Menurut Institute for National Security Studies, sebuah lembaga pemikir di Tel Aviv (Israel), setiap rudal yang diluncurkan diperkirakan berharga sekitar 40-50 ribu dolar AS (sekira Rp624-780 juta).

Iron Dome Israel pada awalnya dibuat untuk menyediakan cakupan seukuran kota terhadap roket dengan jangkauan antara 4-70 km (2,5 -43 mil), tetapi para ahli mengatakan bahwa cakupan ini telah diperluas.

AS telah berinvestasi besar-besaran dalam sistem ini, membantu biaya pengembangan dan mengisi ulang sistem ini selama masa peperangan.

Iron Dome Israel ini menggunakan serangkaian baterai untuk menghidupkan sistemnya. Pada 2021, Israel memiliki 10 baterai yang tersebar di seluruh negeri, masing-masing mampu mempertahankan wilayah seluas 60 mil persegi (155 km persegi).

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Besok, 7 November 2023: Akan Bertemu Seseorang dan Jatuh Cinta

Apakah Iron Dome Israel terbukti efektif?

Pihak Israel mengklaim bahwa Iron Dome yang mereka miliki 90 persen efektif. Namun, sistem ini bisa kewalahan jika rentetan roket ditembakkan secara massal, sehingga memungkinkan beberapa roket lolos.

Dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, sistem Iron Dome Israel terbukti kewalahan, dimana Hamas mengatakan telah menembakkan sejumlah 5.000 roket dalam serangan awal.

Sebelumnya, dalam pertempuran pada Mei 2021, Hamas hanya menembakkan 470 roket yang berhasil dihadang oleh sistem Iron Dome Israel. Namun, serangan yang diluncurkan pada 7 Oktober 2023 lalu, jelas berbeda.

Baca Juga: Viral! Beredar Video Iron Dome Milik Israel Diduga Error Kembali Menyerang Tel Aviv

Hal Ini berarti Iron Dome Israel memiliki titik jenuh yang tidak diketahui. Sistem yang ada hanya bisa menghadang roket dalam jumlah tertentu. Jika melampaui batas, sisa roket akan menembus sistem Iron Dome Israel.

Sebelumnya, pada 2014, celah teknis Iron Dome Israel telah ditunjukkan oleh fisikawan MIT, Theodore Postol. Ia mengatakan bahwa sistem penghadang roket di Iron Dome Israel berperilaku tidak menentu, alih-alih mencapai target dengan mulus, penghadang roket itu itu malah berbelok tajam.

Apakah ada negara lain yang menggunakan Iron Dome?

Iron Dome telah menarik perhatian internasional. Rafael Advanced Defense Systems mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan dua baterai Iron Dome ke Angkatan Darat AS pada tahun 2020.

Ukraina juga mencari sistem ini dalam perangnya dengan Rusia, meskipun Israel sejauh ini hanya memberikan dukungan kemanusiaan dan pertahanan sipil kepada Kyiv.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah