Network
PR DEPOK - Sejumlah warga Nepal yang terdampak gempa bumi memberikan kesaksiannya soal keadaan di lokasi hingga bantuan yang dianggap lambat.
Usai gempa mengguncang Jajarkot, Nepal Barat, pada Jumat malam, 3 November 2023. Para warga yang rumahnya rusak terpaksa tidur di lapangan terbuka.
Menurut Kalawati Singh, salah satu korban gempa yang selamat, banyak anak kecil dan lansia jatuh sakit lantaran mereka tidak memiliki baju hangat.
"Orang lanjut usia dan anak kecil jatuh sakit. Kami tidak memiliki pakaian hangat dan menghabiskan siang dan malam di lapangan terbuka," kata Kalawati Singh di Chiuritol. Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari The Kathmandu Post.
Baca Juga: Hasil Balapan Formula 1 Brazil 2023: Verstappen Menang
Selain terpaksa tidur di luar ruangan, para warga tidak mendapatkan bantuan medis, ungkap Kalawati. Pria itu dan warga lainnya berharap bantuan bisa segara datang.
"Tidak ada dokter atau bantuan medis apa pun di sini. Kami memiliki sisa makanan maksimal untuk dua hari. Kami berharap lebih banyak bantuan akan segera tiba," ungkap KS.
Warga lokal di Chiuritol lainnya bernama Suresh BK, turut membeberkan kesaksiannya. Menurutnya warga belum mendapatkan bantuan.
"Tapi sejauh ini kami belum menerima apa pun. Semua hasil panen, biji-bijian, makanan, pakaian, dan barang berharga lainnya terkubur dalam puing-puing. Kami belum bisa mengambil apa pun karena tidak ada petugas keamanan yang membantu," ujar Suresh.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, Virgo Besok, 7 November 2023: Kesempatan Karier Sedang Berkembang
Dikatakan Suresh, Nepal sedang dilanda musim dingin. Para warga tidak bisa tidur nyenyak sejak tragedi Jumat malam mengguncang Jajarkot.
Par warga di lingkup Jajarkot seperti Bheri juga menunggu bantuan datang. Diungkap Wali Kota Bheri, Chandra Prakash Gharti, bantuan akan didistribusikan pada Senin, 6 November 2023.
"Kami akan mendistribusikan bahan bantuan di daerah bencana, pada hari Senin dengan bantuan aparat keamanan," jelas Chandra.
Menanggapi keluhan warga, Kepala Distrik Jajarkot, Suresh Sunar mengatakan pihaknya tidak memiliki niat menundan pengiriman bantuan kepada korban gempa.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Mie Ayam Enak di Depok: Punya Perpaduan Rasa yang Pas, Jadi Favorit Netizen
Suresh Sunar menuturkan, otoritas setempat perlu mengumpulkan data mengenai jumlah korban dan kerusakan infrastruktur. Nantinya, akan ada perhitungan agar tidak salah memberikan jumlah bantuan.
"Kami tidak ingin menunda distribusi bantuan, namun pertama-tama kami harus mengumpulkan data mengenai tingkat kerusakan untuk menghitung jumlah bahan bantuan yang akan dikirim ke setiap daerah yang terkena dampak," tuturnya.
"Hal ini akan memastikan bahwa semua orang yang terkena dampak menerima bantuan. Tidak ada seorang pun yang tertinggal," sambungnya.***
