Laporan tersebut menambahkan, sejak 10 November layanan medis dan alat komunikasi telah terhambat, dan menyebabkan laporan perkembangan korban jiwa juga susah untuk dikabarkan.
Di sisi lain, Rumah Sakit al-Shifa yang terletak di Gaza utara, kini telah diblokade tentara zionis Israel dengan pekerja medis dan setidaknya 650 pasien terjebak di dalamnya.
Baca Juga: Perbandingan Apple iPhone 16 dan Redmi Note 13 4G, Ini Spesifikasinya
Juru bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan, ada 32 pasien meninggal dunia dalam tiga hari terakhir akibat kekurangan listrik yang diputus beberapa pekan terakhir.
Israel memblokade akses masuk dan keluar rumah sakit al-Shifa, lantaran mengira bahwa lokasi tersebut merupakan kompleks terowongan bawah tanah yang digunakan Hamas.
"Tank-tank tersebut berada di depan rumah sakit, kami (saat ini) berada di bawah blokade penuh, ini adalah wilayah yang sepenuhnya sipil," kata Dr Ahmed El Mokhallalati, seorang ahli bedah, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera.
"Hanya fasilitas rumah sakit, pasien rumah sakit, dokter dan warga sipil lainnya yang tinggal di rumah sakit. Seseorang harus menghentikan hal ini," sambungnya yang menjelaskan tidak terkait dengan Hamas sama sekali.
Sebelumnya rumah sakit Indonesia untuk Palestina juga sempat diisukan tentang terowongan bawah tanah tempat persembunyiannya Hamas.
Tentara zionis Israel juga dikabarkan telah melakukan pengeboman pada tangki air, sumur, serta pompa air warga yang kini menambah krisis air bersih di Gaza.