Tetap Jalin Hubungan dengan Israel, Joe Biden Sebut Rumah Sakit Gaza Harus Dilindungi

- 14 November 2023, 15:44 WIB
Presiden AS, Joe Biden menyebut rumah sakit di Gaza harus dilindungi seiring tetap menjalin hubungan dengan Israel.
Presiden AS, Joe Biden menyebut rumah sakit di Gaza harus dilindungi seiring tetap menjalin hubungan dengan Israel. /Instagram @joebiden

PR DEPOK - Pasukan Israel terus menggempur Gaza dengan serangan udara dan daratnya yang mengakibatkan rumah sakit di Gaza berhenti beroperasi.

 

Serangan yang dilakukan secara terus menerus membuat warga Gaza tidak memiliki tempat berlindung yang aman.

Rumah sakit di Gaza kini menjadi sasaran pasukan Israel yang diduga para militan Hamas bersembunyi di sana dan menuduh rumah sakit menyediakan solar bagi pasukan Hamas.

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menegaskan bahwa rumah sakit di Gaza harus dilindungi, dan tindakan Israel berharap tidak terlalu mengganggu.

Baca Juga: Poko e Mantep! 7 Mie Ayam Paling Enak dan Rekomen di Semarang, Berikut Alamat Lengkapnya

"Harapan dan ekspektasi saya adalah bahwa tidak akan ada tindakan yang terlalu mengganggu terhadap rumah sakit dan kami tetap menjalin hubungan dengan pihak Israel," kata Biden dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.

"Juga ada upaya untuk mendapatkan jeda waktu untuk menangani pembebasan para tahanan dan itu sedang dinegosiasikan juga dengan pihak Qatar yang terlibat," tambahnya.

Penasehat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan bahwa Washington ingin melihat para pasien dilindungi.

“Kami telah berbicara dengan Pemerintah Israel mengenai hal ini dan mereka memiliki pendapat yang sama yakni tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit,” kata Sullivan dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: KJP Plus 2023 Tahap 2 Cair Tanggal Berapa? Cek Bocoran Jadwal dan Status Penerima di Link Ini

Saat ini, Tank-tank milik penjajah Israel telah mengambil posisi di luar Rumah Sakit Al Shifa pusat medis utama Kota Gaza.

Di mana rumah sakit Shifa ini dituduh oleh penjajah Israel terdapat terowongan yang menjadi markas para pejuang Hamas yang menggunakan para pasien sebagai tameng.

Juru bicara kementerian kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra mengatakan, bahwa 32 pasien telah meninggal dalam tiga hari sebelumnya, termasuk tiga bayi yang baru lahir, karena pengepungan rumah sakit di Gaza utara dan kurangnya listrik.

Sedikitnya 650 pasien masih berada di dalam rumah sakit Al Shifa, dan sangat ingin dievakuasi ke fasilitas medis lainnya.

Baca Juga: 9 Kedai Bakso Hits dan Terkenal Enak Kuahnya di Gresik, Lihat Alamat dan Jam Bukanya di Sini

Israel melancarkan perang melawan Hamas setelah kelompok Islamis Palestina itu menyerang Israel selatan pada 7 Oktober. Sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan dan 240 orang disandera.

Hamas menegaskan, pihaknya siap untuk membebaskan hingga 70 wanita dan anak-anak yang ditahan di Gaza dengan imbalan gencatan senjata selama lima hari.

Otoritas medis Gaza mengatakan lebih dari 11.000 orang telah dikonfirmasi tewas dalam pengeboman Israel, sekitar 40% di antaranya adalah anak-anak.

Sekitar dua pertiga penduduk di jalur Mediterania yang padat penduduknya itu telah kehilangan tempat tinggal akibat serangan militer Israel.***

Editor: Tesya Imanisa

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah