Diketahui sebelumnya, kesehatan Sheikh Sabah menurun sejak bulan Agustus tahun 2019.
Hal tersebut membuat Sheikh Sabah harus dirawat di rumah sakit.
Kemudian pada bulan Juli 2020, Sheikh Sabah dipindahkan ke rumah sakit di Rochester Minnesota, Amerika Serikat untuk melakukan operasi.
Baca Juga: Musala Darussalam di Tangerang Dicoret-coret, Alquran dan Sajadah Jadi Sasaran Perusakan Pelaku
Mendegar kabar tersebut banyak dukungan dan doa dari seluruh negara di Timur Tengah untuk kesembuhan Sheikh Sabah saat itu.
Doa dan dukungan tersebut menandakan bahwa dirinya sangat dihormati.
Mengingat bahwa Sheikh Sabah telah mendorong diplomasi untuk menyelesaikan masalah regional, seperti masalah boikot berkelanjutan oleh empat negara Arab terhadap Qatar.
Lalu, Sheikh Sabah juga menjadi penengah dalam masalah konflik politik di negara Timur Tengah.
Meski usahanya untuk menengahi masalah boikot negara Qatar tidak menyelesaikan krisis.
Namun, Sheikh Sabah berhasil membuat strategi hingga Perdana Menteri Qatar dapat berjabat tangan kembali dengan Raja Salman dalam acara rapat di Mekah, pada tahun 2019.