Hindari Eksploitasi Hewan, Perusahaan Ini Ciptakan Satwa Animatronik Gantikan Satwa di Penangkaran

- 18 Oktober 2020, 15:10 WIB
Ilustrasi lumba-lumba.
Ilustrasi lumba-lumba. /Pixabay

PR DEPOK - Seekor lumba-lumba melesat dari dalam kolam saat sekelompok perenang berdiri di ujung kolam yang dangkal.

Lumba-lumba itu kemudian melompati sebuah lingkaran dan melakukan akrobat seperti yang ada di taman hiburan.

Sekilas nampak seperti asli, tetapi ternyata mamalia air tersebut adalah robot.

Robot lumba-lumba tersebut adalah animatronika yang diciptakan oleh Edge Innovations, sebuah perusahaan teknik dari California, Amerika Serikat.

Baca Juga: Kemenangan Telak Atas Newcastle, Ole: Musim MU Baru Saja Dimulai

Animatronika merupakan penggunaan robot untuk menirukan manusia atau binatang, maupun untuk membuat suatu benda mati seperti memiliki sifat makhluk hidup.

Hasil ciptaan animatronika disebut animatronik antara lain berupa hewan, tumbuhan, bahkan makhluk mitologis.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuteurs, Edge Innovations merancang robot lumba-lumba tersebut melalui divisi animatronik dan efek khusus miliknya.

Rancangan lumba-lumba tersebut memiliki harga sekitar 3 juta hingga 5 juta dollar Amerika Serikat atau sekitar 44 milliar hingga 73 milliar rupiah.

Baca Juga: Putra Amin Rais Kecelakaan Lalu Lintas di Tol Cipali

Edge Innovations berharap bahwa dengan adanya animatronik, nantinya akan membuat kehidupan yang ada di film-film Hollywood, bisa benar-benar terjadi di dunia nyata.

Mereka berharap suatu hari nanti animatronik dapat menghibur banyak orang di taman hiburan, alih-alih harus menggunakan hewan liar yang dikurung di penangkaran.

Nantinya juga perenang bisa menyelam dengan hiu putih besar robotik, atau bahkan reptil robotik yang memenuhi lautan era Jurassic jutaan tahun yang lalu.

“Ada sekitar 3.000 lumba-lumba yang saat ini berada di penangkaran dan digunakan untuk menghasilkan uang miliaran dolar hanya untuk melihat kehidupan mereka (lumba-lumba). Jadi jelas ada keinginan (dari manusia) untuk mencintai dan belajar tentang lumba-lumba," kata pendiri dan CEO Edge Innovations, Walt Conti.

Baca Juga: Lakukan Tekel Berbahaya ke Thiago Alcantara, Richarlison Buat Surat Terbuka Permintaan Maaf

“Jadi kami ingin memenuhi keinginan itu dan menawarkan berbagai cara berbeda untuk jatuh cinta dengan lumba-lumba," ujar Conti.

Conti menambahkan, animatronik dapat kembali menarik pengunjung, terutama di Eropa, untuk menyaksikan pertunjukkan hewan.

Dimana saat ini ada batasan pertunjukkan hewan di taman hiburan atau sirkus karena larangan menggunakan hewan hidup untuk pertunjukkan.

Terdapat sekitar 20 negara Eropa yang telah melarang atau membatasi keberadaan hewan liar untuk pertunjukkan.

Saat ini di kantor pusat Edge Innovation di Hayward, California, terdapat lumba-lumba animatronik seberat 550 pon (250 kg), berukuran 8 setengah kaki (2,5 meter).

Baca Juga: Polemik Penolakan UU Cipta Kerja, Moeldoko: Mau Diajak Senang kok Tidak Mau

Kulit lumba-lumba robotik tersebut terbuat dari silikon, hasil kelas medis dari program utama sekolah-sekolah kemitraan dengan TeachKind, bagian dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA).

Selain lumba-lumba robotik tersebut, Edge Innovation juga telah membuat makhluk air lain yang digunakan dalam film-film Hollywood, seperti film Free Willy, Deep Blue Sea, dan Anaconda.

"Ide dari uji coba ini sebenarnya untuk menciptakan semacam Sesame Street (sebuah acara boneka anak-anak) di bawah air," kata Roger Holzberg, Direktur Kreatif Program Animatronik Edge Innovation.

“Karakter (Sesame Street) tersebut mengajari generasi anak-anak bagaimana merasakan tentang berbagai jenis aspek umat manusia dengan cara yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Dan itulah yang kami impikan dengan proyek ini," tutur Roger.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah