Berpendapat Soal Joe Biden, Komentator Politik Van Jones Ungkap Pesan Haru hingga Titikkan Air Mata

- 9 November 2020, 22:58 WIB
Komentator politik, Van Jones.
Komentator politik, Van Jones. /Instagram @matthewbaronphoto

PR DEPOK - Kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris dalam pemilu Amerika Serikat (AS) 2020 menuai banyak sambutan dari berbagai tokoh dan kalangan di dunia.

Setelah harus bersaing dengan kuat melawan Donald Trump dari Partai Republik, akhirnya Joe Biden dapat dengan tenang memulai pekerjaan barunya sebagai Presiden AS ke-46.

Kemenangan Joe Biden disambut penuh haru oleh masyarakat AS yang juga menunjukkan besarnya harapan dan kepercayaan mereka kepada pemerintahan suami dari Jill Biden ini.

Baca Juga: Jamin Habib Rizieq Shihab Pulang dengan Aman, Mahfud MD: Itu adalah Hak yang Harus Dilindungi

Berbagai reaksi terabadikan oleh banyak media AS, salah satunya adalah reaksi dari komentator politik, Van Jones.

Dalam sebuah acara, Van Jones terlihat sangat terharu saat sebelumnya membicarakan prediksi kesuksesan Joe biden dalam Pilpres AS 2020.

Saat ditanya pendapat soal Joe Biden, Van Jones mengungkapkan pendapatnya.

Baca Juga: Tanggapi Kepulangan Habib Rizieq Shihab, Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Khawatir, Jadikan Peringatan

"Lebih mudah menjadi orang tua pagi ini. Lebih mudah menjadi ayah pagi ini. Lebih mudah memberi tahu anak-anak anda bahwa karakter itu penting. Menjadi orang baik itu penting," kata Van Jones seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Middle East Monitor.

Tak berhenti sampai disitu, Van Jones mulai mengungkapkan pendapatnya sambil tersedu-sedu.

"Dan itu lebih mudah bagi banyak orang. Jika anda Muslim di negara ini (AS), anda tak perlu khawatir presiden (Joe Biden) tidak menginginkan anda di sini. Jika anda seorang imigran, anda tak perlu khawatir jika presiden senang bayi anda direnggut atau dikirim kembali tanpa alasan," ujar Van Jones sambil menyeka air matanya.

Baca Juga: Sinopsis Last Hero in China, Aksi Kocak Jet Li yang Miliki Sekolah Kung Fu di Sebelah Rumah Bordil

Pernyataan tersebut muncul karena saat Donald Trump menjabat menjadi presiden, tepatnya pada tahun 2017, dia mengeluarkan kebijakan eksekutif yang melarang orang dari beberapa negara mayoritas muslim memasuki AS.

Sementara itu, Joe Biden mengungkapkan akan mencabut larangan perjalanan muslim tersebut.

"Ini adalah pembenaran bagi banyak orang yang benar-benar menderita. 'Saya tidak bisa bernapas' (ucapan George Floyd). Itu bukan hanya George Floyd. Ada banyak orang yang merasa mereka tidak bisa bernapas," kata Van Jones sambil menangis.

Baca Juga: Tanggapi Deklarasi Partai Masyumi, Ketum PBB: Tak Ada Pengusaha Besar yang Sudi Danai Partai Islam

Dia juga meminta maaf atas kekalahan yang terjadi pada salah satu kandidat atau partai.

"Saya minta maaf untuk orang-orang yang kalah, bagi mereka ini bukan hari yang baik. Namun, bagi banyak orang, hari ini adalah hari yang baik," ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x