Kebijakan Joe Biden Soal Konflik Palestina-Israel, Ini kata Pakar Hubungan Internasional

- 10 November 2020, 08:29 WIB
Ilustrasi gadis-gadis Palestina mengibarkan bendera negaranya.
Ilustrasi gadis-gadis Palestina mengibarkan bendera negaranya. /Foto: Pixabay/hosny_salah/

Pakar Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI) Suzie Sudarman menilai bahwa kuat kemungkinan Joe Biden akan mengedepankan 'Two-State Solution' atau Solusi Dua Negara dalam menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

"Kalau Joe Biden akan mengikuti jejak pemerintahan sebelum-sebelumnya, yaitu ketika Patai Demokrat berkuasa, yaitu ingin membangun 'Two-State Solution', ada dua negara Israel dan Palestina. Itu akan kembali seperti semula," ucap Suzie.

Menurut Suzie, arah kebijakan AS pada permasalahan Palestina-Israel akan terlihat saat Joe Biden secara resmi menunjuk seseorang sebagai Ahli untuk Kawasan Timur Tengah maupun perwakilan di Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: BMKG: Waspada Jawa Barat Berpotensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Daerah

"Baru kita tahu persis arahnya kemana, tapi kalau Partai Demokrat jelas akan ke arah 'Two-State Solution'. Bentuknya gimana setelah diobrak-abrik Donald Trump dan Jared Kushner? itu yang masih menjadi pertanyaan besar," imbuhnya.

Terkait aneksasi Tepi Barat oleh Israel yang sebelmnya mendapat pesetujuan Donald Trump, Joe Biden dikatakan memerlukan perhitungan khusus.

"Masalahnya Israel masih membutuhkan Amerika atau tidak, sebuah negara adidaya yang dibutuhkan tentunya bisa mempunyai diktum khusus untuk negara-negaar tertentu yang sudah melanggar visi presidennya," lanjutnya.

Baca Juga: Penularan Cukup Tinggi, Ridwan Kamil Ungkap Proses Penyebaran Covid-19 dari Klaster Pesantren

"Itu tergantung hitung-hitungannya. Apakah masih membutuhkan perlindungan AS atau tidak. Itu betul (siapapun presidennya, Israel tetap butuh AS) tapi sekarang kalau sudah dalam bentuk persetujuan pencaplokan (Tepi Barat) atau pemindahan ibu kota dan sebagainya itu bagaimana merubahnya," tambahnya.

"Mengembalikan seperti semula? itu tergantung dari Biden, siapa yang akan ditunjuk sebagai Expert Middle East nantinya," kata Dosen Studi Amerika UI tersebut.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah