PR DEPOK - Atas terbakarnya kilang minyak Pertamina di Indramayu, apakah perlu pihak Pertamina mengambil kebijakan impor bahan bakar minyak (BBM)?
Mengenai kebijakan impor BBM oleh Pertamina atau tidak pascaterbakarnya Kilang Pertamina Balongan, pengamat energi, Kurtubi memberikan pendapat.
Dalam keterangannya di Jakarta, Kurtubi berpendapat bahwa Pertamina harus melakukan impor BBM setelah insiden kebakaran Kilang Pertamina Balongan.
Pertamina harus mengambil kebijakan Impor BBM karena menurutnya, cadangan BBM dalam negeri untuk jangka menengah telah berkurang akibat insiden kebakaran Kilang Balongan di Indramayu.
"Pertamina harus bersiap untuk impor BBM karena itu menjadi cara agar suplai di Jakarta, Jawa Barat, dan sekitarnya tidak terganggu. Jika ada SPBU yang kekurangan BBM nanti orang-orang panik, teriak," kata Kurtubi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Dalam kejadian ini, ia mengapresiasi langkah darurat yang dilakukan Pertamina dalam mengatasi kebakaran agar tidak meluas ke area lain dan memastikan stok BBM nasional tetap aman melalui penambahan suplai dari kilang-kilang lain.
Pertamina memerlukan penambahan tangki timbun untuk menggantikan tiga tangki penampungan yang rusak akibat insiden kebakaran.
"Langkah yang dilakukan Pertamina sudah tepat, dengan menjamin kebutuhan BBM melalui penambahan dari kilang-kilang lain, seperti Kilang Cilacap lewat jalur laut," kata Kurtubi.
Lebih lanjut, pengamat energi yang juga pernah menjabat sebagai Anggota Komisi VII DPR periode 2014-2019 itu berpendapat bahwa Pertamina dapat mendatangkan kapal tangki raksasa untuk mengganti BBM yang hilang karena kebakaran tersebut.
"Pertamina punya kapal tangki raksasa yang biasa mangkal di Banten, Selat Sunda. Saat darurat kapal ini bisa dipanggil datang ke Jakarta untuk mengganti BBM yang hilang karena kilang terbakar," ujarnya.
Seperti diketahui, insiden kebakaran Kilang Balongan terjadi sekitar pukul 00.45 dini hari dengan kerugian mencapai 400 ribu barel.
Pertamina akan menyuplai kebutuhan bahan bakar masyarakat dari sejumlah kilang dan terminal BBM, di antaranya Kilang Cilacap dan Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Produksi Kilang Cilacap akan ditingkatkan sampai 300 ribu barel dan Kilang TPPI sebanyak 500 ribu barel.
Akibat kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, PT Pertamina (Persero) mencatatkan kerugian sebanyak 400 ribu barel BBM.
Insiden kebakaran Kilang Balongan terjadi pada tangki T-301G sekitar pukul 00.45 dini hari. Saat itu kondisi cuaca sedang terjadi hujan lebat disertai petir.***