PR DEPOK - Beberapa proyek infrastruktur peningkatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) untuk tahun anggaran (TA) 2021 gagal dilaksanakan.
Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Disdik Jabar, Mokhamad Syidik kepada Pikiranrakyat-Depok.com melalui sambungan telepon.
Sebagai PPK, Sodik (begitu Mokhamad Syidik biasa disapa) mengatakan bahwa setidaknya ada 25 paket kegiatan khususnya bidang peningkatan SMK yang gagal lelang.
Baca Juga: Tepis Kabar Pelanggan Cassandra Angelie Berasal dari Kalangan Pejabat, Polisi: Itu Tidak Benar
"25 paket gagal lelang. Mudah-mudahan di lapangan semua diberikan kelancaran, tidak ada gangguan, semoga yang bekerja pun diberikan kesehatan," kata Sodik (dalam bahasa Sunda) pada Selasa 4 Januari 2022.
Namun, sayangnya Sodik tidak berkenan menjelaskan lebih rinci saat ditanya jenis kegiatan yang terkait 25 paket gagal lelang tersebut.
Selain Sodik selaku PPK yang notabene mengetahui langsung teknis dan administrasi kegiatan atau proyek di bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK), Kepala Bidang (Kabid) PSMK Disdik Jabar, Edy Purwanto juga tidak bersedia memberikan penjelasan.
Baca Juga: Bersyukur Habib Bahar Ditahan, Dedek Prayudi: Semoga Proses Hukumnya Lancar dan Berkeadilan
Diketahui, dia bertanggung jawab langsung terhadap pengelolaan anggaran kegiatan pada satuan bidang pendidikan yang dijabatnya atau selaku kuasa pengguna anggara (KPA).
"Ya bisa ketemu langsung saja (ke Sodik) biar lebih jelas," ucap Edy Purwanto melalui pesan WhatsApp.
Untuk TA 2021, bidang PSMK Disdik Jabar mengalokasikan anggaran sebesar Rp133,4 miliar.
Pos anggaran tersebut dibuat demi merealisasikan 101 paket proyek infrastruktur SMK, di antaranya 69 paket untuk pembangunan ruang praktek siswa (RPS).
Baca Juga: Kini Sukses Bersama Liverpool, Filipe Luis Ungkap Mengapa Mohamed Salah Tinggalkan Chelsea
Adapun nilai (pagu) dana untuk RPS yakni sebesar Rp109,7 miliar. 11 paket proyek pembangunan perpustakaan dengan nilai (pagu) dana diketahui sebesar Rp 5,8 miliar.***