Network
Seiring waktu berlalu dan zaman berubah, pada kehidupan masyarakat modern, pamali justru seringkali diabaikan.
"Diharapkan lewat film ini masyarakat bisa lebih mengenal (budaya) dan keindahan alam Jawa Barat," kata Chandrawulan.
Menurut Chandrawulan, promosi film Pamali dilakukan melalui komunitas-komunitas yang ada agar lebih cepat tersosialisasikan ke masyarakat.
Baca Juga: BSU 2022 Rp600.000 Cair Lagi? Cek Nama Penerima secara Online di bsu.kemnaker.go.id Sekarang
"Salah satunya lewat komunitas-komunitas yang ada agar cepat tersosialisasikan ke berbagai kalangan. Lewat film ini, giliran Kabupaten Garut yang kita promosikan karena setting ceritanya di Garut, dalam kesempatan lain tentu daerah lain juga," katanya.
Sementara itu, sutradara film 'Pamali', Bobby Prasetyo menyebut, ia tertarik mengangkat film yang diadaptasi dari game dengan judul 'Pamali' karena sarat akan muatan budaya.
"Terutama karena muatan budaya pamali itu yang sudah mulai pudar dipahami oleh masyarakat Sunda sendiri terutama kalangan milenial. Untuk itu saya merasa perlu menyampaikannya kembali melalui media film" terangnya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini Hari Ini, 12 Oktober 2022: Coba Lakukan Perubahan Diet
Film Pamali sendiri bercerita tentang pasangan muda suami istri yang kembali ke kampung halaman dan menjual aset rumah peninggalan orang tuanya. Banyak 'kepamalian' yang dilanggar akhirnya membawa petaka.
Film Pamali dibintangi aktor Marthino Lio, Putri Ayudya, Taskya Namya, Unique Priscilla, dan Rukman Rosadi.
