PR DEPOK – Jelang tahun 2024, Wali Kota Depok, Muhammad Idris, mengungkapkan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Depok.
Dalam rencana kerja tahun 2024 itu, Muhammad Idris menyebut tujuannya adalah fokus pada upaya peningkatan dan pelayanan dasar masyarakat.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari ANTARA, peningkatan pelayanan di Kota Depok itu terkait masalah infrastruktur.
"Peningkatan pelayanan dasar misalnya dengan merenovasi atau membangun kantor pemerintah di tingkat kelurahan. Seperti yang telah dilakukan sejak tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca Juga: Kendala Berikut Ini Sering Muncul Saat Daftar di SSCASN, Simak Solusinya
Bukan hanya itu, dia juga mengatakan bahwa pembangunan Gedung Posyandu menjadi fokus pemerintah Kota Depok di tahun 2023. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pelayanan Kesehatan bagi masyarakat Kota Depok.
Pembangunan Posyandu itu, menurut Idris, akan dibangun kontruksinya, bukan hanya pembebasan lahan dan hibah.
Karena itu, pembangunan Gedung Posyandu dilakukan agar bisa beroperasi sendiri demi peningkatan pelayanan Kesehatan.
Baca Juga: Prakiraan Hujan di Wilayah Jabodetabek, Periode 24-29 Desember 2022
"Sedangkan kalau ekonomi sudah berjalan tinggal meningkatkan kuantitas dan kualitasnya," jelas Idris.
Perangkat daerah Kota Depok, harap Idris, bisa mendengarkan dan memprioritaskan aspirasi pembangunan dari Forum Anak Kota Depok.
Forum tersebut telah menghasilkan aspirasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak.
Baca Juga: Download 17 Link Twibbon Selamat Hari Natal 2022, Cocok Dibagikan di Media Sosial dan Grup Keluarga
"Kalau bisa 100 persen aspirasi mereka direalisasi, karena nanti mereka akan menikmati dan merasakan keberadaan mereka saat Indonesia Emas di 2045, mereka yang menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, itu makanya perlu dimulai dari saat ini," tuturnya.
Idris berharap agar aspirasi para anak kuda tersebut dapat diprioritaskan secara fisik dan non fisik.
Di antara keduanya, Idris menyebut, sebagian besar adalah non fisik untuk mempersiapkan anak muda sebagai generasi penerus yang menjadi keberhasilan dalam mengatasi bonus demografi.***