Kualitas Udara Memburuk, Polusi Udara di Depok Hari ini Termasuk Tertinggi

24 Agustus 2023, 15:38 WIB
Ilustrasi polusi udara /Reuteurs/ Willy Kurniawan/

PR DEPOK - Polusi udara di Depok hari ini termasuk yang tertinggi. Data AQI menunjukkan angka 166 AQI US dan menduduki peringkat ketiga di mana peringkat ke satu diduduki oleh Pasarkemis dan kedua oleh Serpong.

Kualitas udara saat ini di Depol masih buruk dengan ditunjukkan tanda merah yang artinya tidak sehat. Inilah yang sedang jadi perbincangan dimana polusi mulai mengganggu kehidupan masyarakat, khususnya bagi kesehatan masyarakat yang tinggal di daerah Depok dan sekitarnya.

Sebelumnya, dalam mengatasi polusi udara masyarakat telah diimbau untuk menggunakan masker saat keluar rumah, memiliki alat penyaring udara, dan tidak membuka jendela agar udara kotor tidak masuk dan terhirup.

Baca Juga: Dijamin Empuk dan Hangat! 10 Tempat Makan Sate Kambing Terenak di Klaten yang Rasanya Bikin Nagih!

Dengan adanya peningkatan polusi udara di daerah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi kabarnya pemerintah telah menyiagakan sumber daya untuk menghadapi dampak polusi udara.

Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan alat spirometri di puskesmas-puskesmas di daerah yang tingkat polusi udara tinggi.

Penyediaan alat tersebut untuk mengukur volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga menyiagakan petugas untuk menangani masalah kesehatan lingkungan dan dampak polusi udara.

Baca Juga: India Berhasil Mendaratkan Roket di Bulan, Korea Utara Gagal Kirimkan Satelit untuk Kedua Kalinya

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa polusi bisa berkontribusi meningkatkan kasus kanker paru-paru, tuberkulosis, asma pneumonia, dan penyakit paru-paru kronis.

Ia juga mengatakan sebelum pandemi COVID-19 sekitar 50 ribu orang mengalami penyakit tersebut dan sekarang naik hingga 200 ribu kasus.

“Di Jakarta sebelum pandemi COVID-19 sekitar 50 ribu orang yang mengalami penyakit tersebut dan sekarang naik hingga 200 ribu kasus. Itu akibat dari polusi udara,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa kementerian Kesehatan utamanya bertugas mencegah dan mengatasi dampak polusi udara terhadap kesehatan masyarakat. ***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler