PR DEPOK - Seorang ibu di Depok harus menelan pil pahit, ketika peluru dari senapan angin nyasar mengenai pipi bagian bawah mata. Insiden tersebut terjadi pada Senin, 30 Oktober 2023.
Insiden peluru nyasar dibenarkan oleh Kapolsek Sukmajaya, Kompol Margiono. Menurutnya, pihak kepolisian sudah mengecek tempat kejadian perkara.
Diketahui, peristiwa peluru nyasar terjadi di sekitar Jalan Raya Proklamasi, Depok. Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa satu butir peluru dari senapan angin.
"(Barang bukti) satu butir peluru senapan angin," kata Kompol Margiono, pada Kamis, 2 November 2023, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News.
Kronologi Ibu di Depok Terkena Timah Panas Nyasar
Senin lalu, DS hendak pergi ke pusat perbelanjaan tradisional di wilayah Depok bersama sang suami. Diungkap pihak kepolisian, korban bertandang ke pasar sekitar pukul 17.30 WIB.
Korban bersama sang suami pergi ke pasar menggunakan sepeda motor. Ketika melewati Jalan Raya Proklamasi Depok, tepatnya di sekitaran pom bensin, peluru nyasar ke bagian pipinya.
"Saat itu korban dan suaminya berboncengan menuju Pasar Agung Depok. Pas melewati Jalan Raya Proklamasi sekitaran pom bensin, tiba-tiba korban terkena peluru senapan angin entah dari mana arahnya," jelas Kompol Margino.
Baca Juga: Intip 8 Rahasia Sukses Pernikahan, Agar Hubungan Bahagia dan Langgeng
Pada saat itu, darah bercucuran. Lebih lanjut, suami dari korban langsung membawa istrinya ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Korban mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Hasanah Graha Afiah. Gegara peluru nyasar, DS mendapatkan dua jahitan.
"Luka bolong pada bagian pipi bawah mata sebelah kiri dan mendapat tindakan medis dua jahitan," ungkap Kompol Margiono.
Meskipun mendapatkan luka di bagian pipi bawah mata. Korban tidak memperpanjang perkara peluru nyasar tersebut.
Baca Juga: 6 Warung Mie Ayam di Kudus yang Tempatnya Nyaman Harga Murah Meriah, Ini Alamatnya
Diungkap Kompol Margiono, kedua pasangan suami istri itu, menilai insiden tersebut sebagai musibah. Keduanya hanya membuat penyataan.***