Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Depok Gelar 3 Kali Debat Publik Paslon Pilkada Serentak 2020

19 November 2020, 14:54 WIB
Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna.* /Antara/Feru Lantara./

PR DEPOK - Menjelang Pilkada Serentak 2020 di Kota Depok, rencananya akan digelar debat publik bagi paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok 2020.

Debat tersebut akan diadakan sebanyak tiga kali guna meningkatkan partisipasi pemilih di kota Depok, Jawa Barat.

Nana Shobarna selaku Ketua KPU Kota Depok mengatakan hal tersebut di Depok, Jawa Barat, pada Kamis, 19 November 2020.

Baca Juga: Kompetisi Liga 1 Belum Ada Kejelasan, Robert Rene Alberts Sulit Beri Menu Latihan untuk Persib

"Iya tiga kali debat-nya. Saya berharap debat publik ini bisa meningkatkan partisipasi pemilih," ujar Nana, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Acara debat pertama digelar pada Minggu, 22 November 2020, di televisi iNews pada pukul 15.00-17.00 WIB.

Nana mengatakan debat publik pertama Pilkada Depok bertema tata kelola pemerintahan, pelayanan publik dan hukum di Kota Depok dalam era kebiasaan baru.

Sedangkan, untuk debat kedua pada tanggal 30 November 2020 di KompasTV pukul 19.00-21.00 WIB.

Baca Juga: Perhatian! RUU Perlindungan Data Pribadi Batasi Usia Penggunaan Media Sosial

Selanjutnya, debat ketiga pada tanggal 4 Desember 2020 di TVOne pukul 19.00-21.00 WIB. Sedangkan kampanye akan berakhir pada tanggal 5 Desember 2020.

Setelah itu memasuki masa tenang selama tiga hari (6-8 Desember 2020) dan pencoblosan dilakukan pada 9 Desember 2020.

Lebih lanjut, Nana mengatakan pihaknya juga menyiarkan di Channel YouTube kpukotadepok untuk menyaksikan debat tersebut.

Sementara itu, Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini mengingatkan agar debat publik jangan hanya sekadar menggugurkan kewajiban dan harus dibuat mampu mengelaborasi gagasan, program, dan kapasitas calon secara maksimal.

Baca Juga: Bikin Bangga! Film Animasi Anak Bangsa 'Battle of Surabaya' Diputar di Festival Budaya Argentina

Titi Anggraini mengatakan pilkada kali ini memiliki tantangan yang cukup berat karena digelar dalam kondisi pandemik Covid-19. Jangan monoton, atau sekadar menggugurkan kewajiban pasangan calon dalam tahapan kampanye Pilkada 2020.

"(Seharusnya) debat di masa pandemik sangat strategis karena bisa menjangkau pemilih lebih masif melalui media penyiaran," ucap Titi.

Pilkada memiliki sejumlah tantangan utama karena harus berlangsung di tengah pandemik Covid-19. Kualitas dan kuantitas partisipasi pemilih di masa kampanye menurun.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Makam Imam Samudera Dipindahkan Akibat Proyek Pelebaran Jalan

"Kualitas kompetisi yang bebas dan adil (kompetisi yang kompetitif) bisa terdistorsi karena batasan-batasan kandidat dalam menjangkau pemilih akibat pandemik Covid-19," kata Titi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler