"Makin besarnya pemilih muda pada Pemilu 2024 mendatang patut menjadi pertimbangan partai-partai politik dalam mengusung figur sebagai capres-cawapres," ucapnya.
Lebih lanjut, Tri Okta menjelaskan pula munculnya wacana pemasangan Prabowo Subianto dengan Puan Maharani, yang merepresentasikan generasi terdahulu dan Puan Maharani mewakili kalangan muda.
Putri dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri ini bahkan disebut-sebut menjadi figur sentral dalam regenerasi di internal PDIP.
"Sebagai politisi perempuan, Puan bisa meneruskan gaya kepemimpinan Megawati," ujar Tri Okat menambahkan.
Namun di sisi lain, figur-figur muda seperti Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan Prabowo Subianto-Puan Maharani.
Hal tersebut salah satunya terbukti dari masalah yang terjadi di PDI Perjuangan kemarin, yang sempat meradang akibat popularitas Ganjar Pranowo di media sosial.
"Popularitas Ganjar di media sosial sampai-sampai membuat pihak elite PDIP meradang, melihatnya sebagai ancaman terhadap rencana mengusung Prabowo-Puan yang didukung koalisi PDIP-Gerindra," ucapnya.
Sementata itu, terdapat pula beberapa nama lain yang muncul dalam survei tersebut dengan hasil yang beragam, seperti Erick Thohir dengan perolehannya 6,0 persen.