Provokator Tawuran Berujung Maut di Depok Diringkus, Polisi: Kabur ke Jakarta

- 11 Mei 2020, 17:24 WIB
ILUSTRASI kekerasan.*
ILUSTRASI kekerasan.* /ELLA_87/PIXABAY /

PIKIRAN RAKYAT - Provokator tawuran dua kelompok remaja yang menewaskan satu korban jiwa di Sukmajaya, Depok, diringkus Kepolisian Resor Metro Depok.

Tersangka berinisial AL diamankan kepolisian di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu 10 Mei 2020.

Dalam peristiwa itu, AL dijerat pasal kasus penghasutan, pengeroyokan, dan penganiayaa serta undang-undang darurat pasal pasal 160 junto 170 juncto 351 KUHP dan Undang undang Darurat nomor 12 tahun 1951.

Baca Juga: Samarkan Daging Babi dalam Dagangannya, Penjual Daging Sapi di Bandung Diamankan Polisi

Informasi itu disampaikan Kabag Humas Polres Metro Depok AKP Elly Padiansari kepada Pikiranrakyat-depok.com, Senin 11 Mei 2020.

"Ditangkap pukul 21.48, Minggu 10 Mei 2020, di Cempaka Putih Jajarta Pusat," ujarnya.

Kapolres Metro Depok Kombes Pol. Azis Ardiansyah mengatakan, anggotanya tengah memburu satu orang yang menjadi provokator tawuran remaja yang berujung maut di Sukmajaya, Depok.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Duta Pelni, RT, 5 RW 5, Kelurahan Cisalak, Kecamatan Sukmajaya, Depok pukul 4.30 WIB menjelang salat subuh pada Minggu 3 Mei 2020.

Baca Juga: Gelar Rapid Test di Pasar Tradisional, Pemkot Depok Sasar Ratusan Pedagang dan Pengunjung

Dalam insiden itu, satu nyawa melayang akibat adu bacok yang tidak terkendali sehingga pelaku membacok korban dengan senjata tajam.

AB (25) menjadi korban atas tindakan AL yang masih anak-anak dan R (19).

"Satu lagi, ada tersangka yang masuk DPO, ini dia yang berperan mengajak, yang jadi provokator untuk saling bertemu dan berkelahi, saat ini sedang dilakukan pengejaran," kata Azis Ardiansyah.

Azis menuturkan, motif sekawanan remaja tawuran hanya karena gengsi.

Masing-masing kelompok beranggotakan 6 sampai 8 orang yang sudah sering tawuran bahkan jejak rekamnya sudah tercatat di polsek setempat.

Azis Ardiansyah menjelaskan, mulanya polsek mendapatkan laporan telah ada remaja meninggal dunia sekira pukul 5.00 pagi pada Minggu 3 Mei 2020.

Kemudian, anggotanya langsung menyelidiki peristiwa itu dan korban diketahui telah dianiaya.

"Kami visum dan lidik, benar ternyata ada sekelompok muda yang saling menantang," katanya.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah