Cerita di Balik Nama Kecamatan dan Kelurahan yang Ada di Kota Depok

- 17 Januari 2023, 12:26 WIB
Logo Kota Depok.
Logo Kota Depok. /Pemkot./

Masyarakat Kota Depok lebih banyak memberikan nama Kelurahan atas dasar fenomena fisik geografis (28,6 persen), atas dasar biodiversiti khususnya Flora (22,2 persen), fenomena sosial (23,8 persen).

Data: 18 Kelurahan (fisik geografis), 14 Kelurahan (Flora), 15 Kelurahan (Sosial), dan 16 Kelurahan (lain-lain).

Baca Juga: Tak Tinggal Diam, Dua Solusi Pemkot Depok untuk Trotoar Jalan Margonda

Dari data persebaran menurut kategori yang dipakai untuk pengujian pada kenyataan secara umum indikasinya yaitu, nama-nama tempat yang terkait dengan fenomena hidrologis secara keruangan berdekatan atau ada sungai di sekitarnya (penamaan tempat berdasarkan dengan sungai yang ada).

Penggunaan nama flora secara analogi di daerah lain menunjukkan dominasi asal flora (12-13 jenis) di tempat tersebut dengan perlu adanya pembuktian survei dominasi tumbuhan lebih lanjut, misal Kokosan (sejenis duku), Pinang (Jambe Siji akronim dari Beji, Bahasa Jawa), Manggis, Salak, Kemiri, Durian, Nangka, Tapos, Jati, Terong, Bambu (Lodong), Limau, dan Kedaung (Kedawung).

Berdasar sosial ada bagian tempat di Kota Depok yang menunjukkan pengelompokan nama kelurahan atas dasar fenomena sosial seperti Kecamatan Sukma Jaya, yang mana nama Kecamatan Sukma Jaya merupakan bentuk penghargaan atas Jasa Raden Sukma Jaya dan Kelurahan di sekitarnya mengindikasikan keragaman penamaan sosial seperti Ratu Jaya (Ratu Maimunah), Beji (Buyut Beji dari Banten), dan nama-nama kelurahan yang kata akhirnya Jaya, Mulya. Disinyalir, dari sinilah asal-muasal kata Padepokan (dan ada yang menafsirkan petapaan), sebelum masa kolonial.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah