Network
PR DEPOK - Hujan lebat yang terjadi pada Sabtu, 4 November 2023 sore hingga malam menyebabkan beberapa wilayah di Kecamatan Sukmajaya mengalami longsor. Kejadian ini terjadi RW 13 Perumahan Mutiara Depok, Kelurahan Sukmajaya, serta di Komplek RRi di kelurahan Cisalak.
Menurut Ketua RW 13, Manto, longsor tersebut disebabkan oleh meluapnya Kali Kupet di Kampung Cikumpa. Debit air yang tinggi dari Situ Sidomukti atau Situ Studio Alam menyebabkan longsor di ketiga titik tersebut.
Pengurus RW 13 telah mengambil beberapa langkah penanganan. Mereka melibatkan warga dalam membersihkan sisa-sisa longsor di jalan sekitar Perumahan Mutiara Depok dengan metode gotong-royong.
Selain itu, mereka juga meminta bantuan dari Satuan Tugas (Satgas) Sumber Daya Alam (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menurunkan alat berat berupa spider mini. Alat ini digunakan untuk mengangkut sisa longsor yang menimpa Jalan Tole Iskandar dan pintu gerbang perumahan.
Pengurus RW 13 juga berkoordinasi dengan personel Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok. Mereka menurunkan petugas untuk membantu membersihkan jalan dari lumpur bekas longsor.
Manto juga menyatakan bahwa mereka akan mengusulkan kepada Pemerintah Kota Depok melalui Dinas PUPR untuk perbaikan turap yang longsor di ketiga titik tersebut.
Baca Juga: Janji Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Jika Menang Pilpres 2024: Cuti Bagi Suami dan Ibu Hamil?
Wali Kota Depok Meninjau Wilayah Longsor
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, melakukan tinjauan di dua lokasi longsor yang disebabkan oleh hujan deras yang melanda Kota Depok pada Sabtu kemarin. Idris mengungkapkan bahwa pihaknya menerima laporan tentang longsor dan banjir di berbagai wilayah Kota Depok akibat hujan lebat tersebut. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok segera melakukan pemantauan untuk merencanakan strategi dan langkah-langkah penanganan.
Setelah menerima laporan tersebut, Idris langsung melakukan tinjauan di dua lokasi longsor yang terjadi di Kecamatan Sukmajaya pada Minggu 05 November 2023. Ketika tiba di lokasi pertama, yakni Perumahan Mutiara Depok, terlihat bahwa turunnya jebol, sehingga air merembes masuk ke rumah warga.
Sedangkan saat ke lokasi kedua di Komplek RRI Cisalak, ditemui longsor di tebing, sehingga akses jalan bagi warga hanya tersisa 20 persen. Menurutnya, saat ini Satuan Tugas (Satgas) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok masih aktif menangani wilayah lain yang terkena banjir.
Baca Juga: Harga Emas Hari ini: Logam Mulia Antam Turun Rp2.000 per Gram, Berapa Totalnya?
"Karena itu, kami lakukan penanganan sementara sambil menunggu Biaya Tidak Terduga atau BTT. BTT akan segera dicairkan melalui Badan Keuangan Daerah (BKD) dengan skala prioritas, mana yang akan lebih dulu ditangani berdasarkan laporan,” ujar Walikota Depok tersebut.
Idris juga mencatat bahwa banjir dan longsor di beberapa wilayah Kota Depok disebabkan oleh tumpukan sampah yang menyumbat gorong-gorong. Menurutnya, orang-orang melalaikan kebersihan saat musim panas lalu, yang menyebabkan tumpukan sampah, terutama di saluran air. Hal ini karena ia menemui kasur, batang pohon, dan styrofoam di sekitar sungai dekat lokasi longsor.
"Ini bukan bencana, tetapi sampah (yang menumbat saljuaran air) ini sengaja dibuang, sehingga kita juga harus introspeksi diri," ucapnya.
Idris juga menekankan perlunya penanganan yang terintegrasi dari hulu ke hilir agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.***
