Banjir di Semarang Disebut Siklus 50 Tahunan, Andi Arief: Pengetahuan Baru, Harusnya Dihitung Tiap Tahun!

7 Februari 2021, 20:47 WIB
Politisi Partai Demokrat, Andi Arief. /Dok Pikiran Rakyat

PR DEPOK – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono menyampaikan soal penyebab banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah.

Basoeki Hadimoeljono mengatakan bahwa banjir tersebut akibat dari curah hujan tinggi yang sudah masuk dalam kategori ekstrem.

Selain itu, dia juga menyebut banjir di Jawa Tengah (Jateng) ini merupakan siklus 50 tahunan, di mana sudah tercatat pada hitungan hidrologi.

Baca Juga: Klaim Jakarta tak Banjir Bukan Hasil Anies, Teddy: Dia Gak Perlu Kerja, Tinggal Teruskan Program Pendahulunya

"Data curah hujan termasuk ekstrem. Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," ujar Basoeki seperti dikutip dari Antara.

Hal tersebut disampaikan Basoeki di sela pengecekan ke Kawasan Kota Lama dan sejumlah lokasi banjir di Kota Semarang, Sabtu.

Pernyataan Basoeki itu kemudian mendapat banyak tanggapan dari berbagai pihak, salah satunya politisi Partai Demokrat, Andi Arief.

Andi Arief mengaku baru mengetahui bahwa ada siklus banjir 50 tahunan seperti yang diucapkan Menteri PUPR terakit penyebab banjir Jateng.

Baca Juga: Banjir Rendam Semarang dan Bukan Jakarta, Rocky: yang Kecewa Itu Risma, Padahal Ia Datang untuk Menyaksikannya

"Pengetahuan baru, ada siklus banjir 50 tahunan," kata Andi Arief dikutip dari Twitter @Andiarief__ oleh Pikiranrakyat-Depok.com.

Menurut Andi Arief, jika siklus itu memang ada, maka dia menyarankan agar perhitungan jumlah curah hujannya dilakukan tiap tahun.

"Harusnya ada perhitungan tiap tahunnya berapa curah hujan terkumpul yg siap menerjang bumi selama 50 tahun di udara Jawa tengah. Siklus gempa dan gunung meletus bisa dihitung,” kata Andi Arief.

Baca Juga: Sebut Demokrat Partai Kecil yang 'Sok Hebat', Dewi Tanjung: Judul Kudeta Penggulingan Ketum Buat Nyai Geli!

Sementara itu, Basoeki Hadimoeljono menuturkan drainase di Kawasan Kota Lama yang sudah selesai direvitalisasi sudah didesain untuk mencegah banjir.

Meski begitu, kata dia, sudah tiga pompa air yang dioperasikan untuk memompa air ke Kali Semarang.

Sementara itu, adapun penyebab banjir di wilayah lain di Kota Semarang, lanjut dia, selain curah hujan yang ekstrim juga diakibatkan pasang air laut yang cukup tinggi.

Basoeki menyebutkan bahwa peran pompa air dalam upaya menangani banjir Semarang in cukup menentukan.

Baca Juga: FPI Bantah Terlibat dengan ISIS, Luqman Hakim: Padahal Bertebaran Jejak Dukungannya pada ISIS, Aneh Banget!

Selain itu, menurut Basoeki Hadimoeljono, upaya revitalisasi aliran sungai-sungai di Ibu Kota Jawa Tengah ini juga terus dilakukan.

Diketahui sebelumnya, sejumlah wilayah di Kota Semarang dilanda banjir akibat hujan yang mengguyur sejak Jumat, 5 Januari hingga Sabtu.

BPBD Kota Semarang mencatat banjir melanda berbagai titik di 10 kecamatan kota tersebut.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Andiarief__

Tags

Terkini

Terpopuler