PR DEPOK - Belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia agar lebih aktif memberikan kritik terhadap Pemerintah.
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut dalam acara Peluncuran Laporan Tahunan Ombudsman RI Tahun 2020 pada Senin, 8 Februari 2021.
Ia berharap masyarakat dapat memberikan masukan, kritik ataupun aspirasi kepada Pemerintah.
Baca Juga: Simak Daftar Besaran Bantuan KIP Kuliah 2021 Mencapai Rp33,6 Juta per Mahasiswa
Adanya pernyataan itu dari Presiden Jokowi, membuat Sujiwo Tejo mengomentari keinginan Jokowi agar warganya kritis tersebut.
Sujiwo Tejo mengatakan jika Jokowi ingin warga kritis maka dia harus tertibkan buzzer penumpang gelap.
Ungkapan Sujiwo Tejo tersebut diberitakan, dan memunculkan komentar dari Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.
Baca Juga: Benny K Harman Tagih Janji KPK: Cari Sosok King Maker dan Madam Bansos, Ini Perampokan Uang Negara
Hidayat Nur Wahid meminta Presiden Jokowi mengusulkan perubahan pasal-pasal karet dalam Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Ia pun mengatakan bahwa kritik itu ibarat vitamin bagi pemerintahan.
"Dalam tradisi Demokrasi, kritik mestinya jadi vitamin," tulis Hidayat Nur Wahid di akun Twitternya @hnurwahid, Rabu, 10 Februari 2021, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 10 Februari 2021, Akhirnya Al Jujur pada Andin, Akankah Andin Menerimanya?
Hidayat Nur Wahid pun menjelaskan, terdapat beberapa hal yang dapat Pemerintah lakukan agar masyarakat mau aktif memberikan kritiknya.
"Kalau Presiden serius, selain menertibkan buzzer penumpang gelap, baiknya pak @jokowi (pemerintah) juga usulkan ke DPR; perubahan pasal-pasal karet dalam UU ITE, yang membuat para pengkritik takut karena bisa ditangkap/dikriminalisasi," kata Hidayat Nur Wahid.***