Sebut Candi Borobudur Bukan Tempat yang Disucikan, Muhadjir Effendy Ungkap Alasannya

18 Februari 2021, 14:47 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. /Twitter/@kemenkopmk.

PR DEPOK - Candi Borobudur sedari lama telah menjadi pariwisata di Indonesia dengan segala daya tariknya yang memukau.

Tak hanya itu, Candi Borobudur juga kerap dikenal sebagai pusat kegiatan ritual keagamaan oleh sejumlah umat beragama Buddha.

Bicara soal Candi Borobudur, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy angkat bicara.

Baca Juga: Siap Laporkan Rocky Gerung Atas Kritikannya ke Jokowi, Husin Shihab: sebagai Pendukung Setia, Saya Sakit Hati!

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa Candi Borobudur tidak termasuk tempat yang disucikan agama Buddha.

Hal tersebut, kata Muhadjir Effendy, berdasarkan klarifikasi dari biksu yang menjadi tokoh agama Buddha di lingkungan Candi Borobudur dan sekitarnya.

"Tadi saya minta klarifikasi dengan biksu yang menjadi tokoh agama Buddha di lingkungan Borobudur dan sekitarnya untuk memastikan status Borobudur, apakah semacam tempat yang disucikan atau bukan," ujar dia Rabu, 17 Februari 2021 kemarin.

Hal itu disampaikan Muhadjir Effendy usai meninjau program pemberdayaan dan peningkatan SDM keluarga penerima manfaat (KPM) program keluarga harapan (PKH) di Kabupaten Magelang.

Baca Juga: Negara Telan 36 Miliar untuk Pembangunan Gedung Megawati di Klaten, Yan Harahap: ‘Bentuk Cinta’ kepada ‘Madam’

"Tadi sudah diberikan penjelasan pasti bahwa Candi Borobudur tidak termasuk empat tempat disucikan yang tercantum dalam kitab agama Buddha," katanya menambahkan.

Dengan begitu, Muhadjir Effendy mengatakan Candi Boborudur memang tetap diberi ruang untuk destinasi wisata spiritual khususnya agama Buddha.

Namun, lanjutnya, tidak dijadikan sebagai tempat yang disucikan, lantaran memang di luar tempat yang tercantum di dalam kitab agama Buddha.

"Saya tidak yakin dulu bahwa candi-candi yang ada di sini termasuk Candi Pawon, Candi Borobudur ini tidak memiliki kaitan," katanya.

Baca Juga: RI Jadi Satu-satunya Negara Pembuat Kapal Selam di ASEAN, Rachland: Tapi Ini Bukan Produk Kebijakan Jokowi!

"Kenapa nenek moyang membangun candi posisinya seperti itu, pasti ada maksud dan tidak mungkin hanya sekadar pantas-pantas saja. Maka dikonstruksi lagi sehingga bisa membangkitkan lagi Borobudur ini sebagai situs ritual dan keagamaan."***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler