Seruan Jokowi Benci Produk Asing Tuai Kontroversi, Ganjar Pranowo: Itu Wujud Keberpihakan Produk Dalam Negeri

5 Maret 2021, 19:52 WIB
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo angkat suara soal ucapan Presiden Jokowi yang gaungkan benci produk luar negeri. /Dok. Humas Pemprov Jateng.

PR DEPOK – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo mengemukakan pendapatnya terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini.

Adapun pernyataan Jokowi yang ditanggapi Ganjar Pranowo terkait seruan untuk benci produk-produk luar negeri.

Seruan itu dilontarkan Jokowi saat memberikan arahan kepada Menteri Perdangan (Mendag) RI, Muhamad Lutfi, Kamis 4 Maret 2021 kemarin.

 Baca Juga: Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB, Andi Arief: Wkwkwk Nekat Hasilkan Ketum Bonek!

Terkait hal itu, Ganjar Pranowo mengartikan bahwa pernyataan Jokowi yang menggaungkan untuk membenci produk luar negeri sebagai salah satu wujud keberpihakan pada produk-produk dalam negeri.

“Mungkin kalimat membenci itu dalam arti untuk menegaskan keberpihakan kita karena faktanya tidak semua bisa kita produksi sendiri,” ucap Ganjar pada Jumat, 5 Maret 2021 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Lebih lanjut, Ganjar Pranowo memandang narasi yang disampaikan oleh Jokowi dalam perspektif yang bernada positif.

“Kalau saya menerjemahkan, ayo pakai produksi dalam negeri secara serius dan memang mesti ada insentif yang diberikan,” ujarnya.

Baca Juga: Di Tengah Acara KLB PD Digelar, Benny Harman Unggah Foto Buku 'How Democracies Die': Hancur Partainya! 

Ganjar Pranowo menilai bahwa interpretasinya juga sudah diterapkan oleh dirinya di Jawa Tengah.

Interpretasinya itu tidak hanya pendampingan dan memberikan insentif, tetapi juga dengan membeli produk-produknya serta mempermudah proses bila UMKM harus masuk dalam e-katalog.

“Umpama dia harus masuk ke e-katalog, ya itu dipermudah, maka kita punya aplikasi nanti yang kita siapkan namanya ‘Blangkon Jateng’,

‘Blangkon Jateng’ itu, jelas dia, nantinya akan digunakan untuk memudahkan penunjukkan langsung (barang) yang di bawah Rp200 juta.

 Baca Juga: Sebut Telah Menjalin Hubungan 4 Bulan dan Sudah Ada Obrolan Pernikahan, IDP: Bukan dari Kalangan Artis

“Tapi transparan dan ini kita pakai untuk membeli produk dalam negeri dan sebenarnya kita hanya butuh praktik saja, kalau Pak Presiden bilang gitu mau gak ikut kita?” katanya lagi.

Contoh lain yang telah diterapkannya di Provinsi Jateng yakni kebijakan mengenakan baju adat sebagai seragam setiap hari Kamis dan hal ini secara otomatis memberikan stimulus pada produk dalam negeri.

Lebih jauh, politisi PDI Perjuangan itu juga mengatakan bahwa Pemprov Jateng mendukung produk dalam negeri ketika dirinya menggencarkan penggunaan GeNose C19.

GeNose C19 itu sendiri murni merupakan karya anak bangsa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

 Baca Juga: KLB PD di Deli Serdang Tuai Kontroversi, Dipo Alam: Bila Jokowi Diam, ‘Partai Demokrat Perjuangan’ akan Lahir

Menurutnya, langkah selanjutnya adalah bagaimana pemerintah benar-benar hadir mendukung geliat dari produk dalam negeri.

“Kalau itu semua sudah, maka sebenarnya beberapa intensif yang diberikan kepada masyarakat ya kita harus membeli, kita harus memproteksi, dalam arti keberpihakan kita untuk ayo kita pakai, ayo kita gunakan.”

“Selebihnya, derivatnya adalah ayo seluruh kekuatan yang bisa kita lakukan dari produk dalam negeri itu betul-betul didampingi, betul-betul dievaluasi, kasih insentif agar mereka kemudian bisa menjadi sesuatu yang menarik,” tutur Ganjar.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler