Pertanyakan Alasan Bulog Baru Tolak Impor Beras, Arief Poyuono: Klasik, Buktikan Dirut Bulog Gagal Kelola

22 Maret 2021, 10:40 WIB
Mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono . /ANTARA/Pamela Sakina

PR DEPOK – Mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono mengemukakan kritiknya terhadap Badan Urusan Logistik (Bulog).

Kritik tersebut ia lontarkan menyusul pernyataan penolakan Bulog untuk mengimpor beras yang disampaikan langsung oleh Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Budi Waseso.

Dirinya mengaku kesulitan dalam menyalurkan beras yang ada di gudang milik Bulog saat ini.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Senin, 22 Maret 2021, Mulai Pukul 9.30 hingga 16.30 WIB

Kesulitan itu, kata dia, didapat jika harus kembali melakukan impor sebesar 1 juta ton sebagaimana yang telah direncanakan pemerintah pusat.

Budi Waseso menyebutkan bahwa pihaknya siap untuk menampung beras hingga 3,6 juta ton sesuai kapasitas gudang Bulog di seluruh Indonesia.

Akan tetapi, pria yang kerap disapa Buwas itu meminta agar ada pangsa pasar untuk menyalurkan beras yang diserap.

“Kalau kami membeli sebanyak apa pun kami siap, asalkan hilirnya dipakai,” tutur Buwas Senin, 15 Maret 2021 lalu seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 22 Maret 2021: Cancer, Cinta Tiba-tiba Datang Hari Ini

Atas pernyataan Buwas tersebut, Arief Poyuono mempertanyakan, siapakah di antara pemerintah dan Bulog yang harus disalahkan.

Ini yg salah Bulog apa pemerintah sampe impor beras,” ucap Arief Poyuono sebagaimana dikutip dari akun Twitter @bumnbersatu pada Senin, 22 Maret 2021.

Cuitan Arif Poyuono.

Ia pun merasa heran, mengapa Buwas selaku Dirut Bulog baru buka suara akhir-akhir ini.

Kok Baru Teriak teriak si Dirut Bulog,” tutur politisi Partai Gerindra itu.

Lebih lanjut, ia mempertanyakan, apakah pihak Bulog tidak memberikan data buffer stock beras pada pemerintah.

Baca Juga: Emil Salim Tetiba Jelaskan Fungsi Angkat Prestasi Presiden Masa Lalu: Tak Maksud Rendahkan Karya Presiden Lain

Sebagai informasi, buffer stock merupakan persediaan yang biasa disiapkan oleh sebuah perusahaan.

Persediaan itu disiapkan dengan cara melebihkan jumlah stok suatu barang dalam gudang.

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya stock out atau kekurangan bahan baku atau barang.

Memang Bulog enga kasi data stock buffer beras,” kata Arief Poyuono.

Menurutnya, alasan yang disampaikan Buwas yang menyatakan bahwa persediaan beras tak terpakai adalah alasan klasik.

Baca Juga: Antam 3 Gram Kini Rp2,8 Jutaan, Berikut Daftar Lengkap Harga Emas di Pegadaian Senin, 22 Maret 2021

Arief Poyuono lantas menegaskan bahwa Dirut Bulog terbukti gagal dalam mengelola Bulog.

Beras engga kepake di Bulog itu alasan klasik, membuktikan dirut Bulog Gagal ngelola Bulog,” tuturnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @bumnbersatu

Tags

Terkini

Terpopuler