Fahri Hamzah: Kenapa Gak Bunuh Diri di Bulan Ramadhan kan Pahala Digandakan, Gak Sabar Amat!

29 Maret 2021, 13:45 WIB
Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah. /Instagram/@Fahrihamzah.

PR DEPOK - Mantan Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah baru-baru ini ikut menyoroti insiden bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Melakui akun Twitternya, Fahri Hamzah tampak geram dengan tindakan yang dilakukan para pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu dan memaki mereka.

Apabila atas nama agama, ia mempertanyakan mengapa pelaku tak melakukan tindakan bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada bulan Ramadhan, di mana pahala dilipat gandakan pada bulan tersebut.

Baca Juga: Sebut Moeldoko Tak Dibutuhkan Lagi oleh Istana, Irwan Fecho: Semoga Pemerintah Segera Menjauh Darinya

"Kenapa gak bunuh diri Di bulan Ramadhan kan pahala digandakan.17 hari lagi. Gak sabar amat. Goblok aja teroris ini!" kata Fahri Hamzah seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun @FahriHamzah pada Senin, 29 Maret 2021.

Mempertimbangkan argumen tersebut, Fahri Hamzah menyatakan bahwa dirinya percaya bahwa teroris tidak beragama.

Maka dari itu, ia meminta pada aparat untuk tidak menyebut para pelaku teror dengan bahasa arab seperti jamaah, anshar dan sejenisnya.

"Maka saya percaya teroris itu gak beragama. Saya mohon aparat gak usah lagi sebut mereka pakai bahasa arab. Jamaah, Anshar, dll," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gelora tersebut.

Baca Juga: Unggah Ekspresi Wajah 'Stres' Moeldoko saat Hadiri Rapat dengan Penggagas KLB, Yan Harahap: Ditipu Para 'Calo'

Ketimbang sebut para pelaku teror dengan bahasa arab yang kemungkinan bisa mendiskreditkan suatu agama, Fahri Hamzah lantas meminta aparat untuk menyebut mereka dengan teroris.

"Plis sebut mereka teroris! Cukup!" ujar Fahri Hamzah menegaskan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar tersebut terjadi pada pukul 10.20 WITA di sela pelaksanaan ibadah Misa Minggu Palma.

Baca Juga: Alissa Wahid Kritisi Jokowi Terkait Terorisme, Christ Wamea: Jangan Banyak Ngomong, Nanti Akhirnya Adu Domba

Awalnya pelaku sempat akan masuk ke dalam gereja, tapi dihalangi oleh petugas keamanan gereja hingga akhirnya bom tersebut meledak. Beruntungnya, tak ada korban meninggal kecuali pelaku yang meledakkan bom tersebut.

Berdasarkan pernyataan dari Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulsel, Inspektur Jenderal Merdisyam, akibat ledakan bom itu, terdapat 20 orang yang mengalami luka-luka dari mulai luka ringan, sedang hingga berat.

Para korban tersebut kini telah mendapatkan penanganan medis di beberapa rumah sakit, seperti RS Bhayangkara, RS Stella Maris, dan RS Siloam.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @Fahrihamzah

Tags

Terkini

Terpopuler