Peringatkan Abdullah Hehamahua Tidak Takabur, Guntur Romli: Musa adalah Nabi dan Rasul, Bukan Ketua Partai!

15 April 2021, 06:32 WIB
Aktivis NU, Guntur Romli.* //Instagram/@gunromli//

PR DEPOK – Aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Guntur Romli turut melontarkan pendapatnya mengenai pernyataan Ketua Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) laskar FPI, Abdullah Hehamahua.

Sebelumnya, Abdullah Hehamahua mengungkapkan pernyataan menohok yang membuat publik heboh.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai dirinya mendatangi Istana Negara pada 9 Maret 2021 lalu.

Baca Juga: Cek Daftar Harga Emas di Pegadaian Kamis, 15 April 2021: Hari Ini, Antam-UBS Alami Kenaikan hingga Rp5.000

Sebagaimana diberitakan, Abdullah Hehamahua datang bersama politisi senior Amien Rais dan sejumlah orang lainnya dalam rangka bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Tanggal 8 itu ada telepon dari Istana ke Sekretaris TP3 Pak Marwan Batubara, bahwa istana siap menerima. Besoknya datang tanggal 9 jam 10,” tutur Abdullah Hehamahua.

Ia pun menilai bahwa momen saat bertemu Jokowi itu sama dengan momen ketika Nabi Musa as bertemu Firaun.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta Hari Ini, Kamis 15 April 2021: Gemini, Scorpio, Cancer Hati-Hati Ada Orang Ke-3

“Singkatnya, besok kami datang, kami sepakat bahwa kami datang seperti Musa datang ke Firaun,” ucapnya di kanal YouTube Ustadz Demokrasi.

Pernyataan itu pun lantas mendapat sorotan dari berbagai pihak, termasuk Guntur Romli.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter-nya, ia memperingatkan Abdullah Hehamahua untuk tidak takabur dan sombong.

Baca Juga: Amalan Lengkap Doa Tolak Bala Latin dan Artinya agar Terhindar dari Bencana atau Musibah

Ia juga meminta Abdullah Hehamahua untuk tidak merasa layaknya nabi dengan menuding lawannya seperti firaun.

“Jangan takabur, sombong, sudah merasa seperti nabi, dgn menuding lawannya spt firaun,” katanya pada Rabu, 14 April 2021.

Guntur Romli juga menyindir dengan mengatakan bahwa Musa adalah seorang nabi, dan bukan Ketua sebuah partai.

Tangkapan layar.*

“Musa alaihissalam adalah nabi & rasul, bukan ketua partai,” ujarnya tegas.

Dengan demikian, ia beranggapan bahwa politisi agama digunakan hanya untuk kepentingan partai.

“Politisasi agama dipake hanya unt kepentingan partai saja ini,” tutur Guntur Romli.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler