Kasus Covid-19 di Jakarta Terus Alami Lonjakan, RSDC Wismat Atlet Pademangan Ditutup

21 Juni 2021, 18:20 WIB
Kasus Covid-19 di Jakarta Terus Alami Lonjakan, RSDC Wismat Atlet Pademangan Ditutup. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

PR DEPOK – Kasus Covid-19 di Jakarta terus mengalami lonjakan. Akibatnya Tower 8 Wisma Atlet Pademangan yang disediakan untuk isolasi mandiri sudah penuh dan tidak bisa lagi menghimpun pasien Covid-19 sehingga harus ditutup.

Hal ini diinformasikan langsung oleh Letkol Laut drg M Arifin selaku Komandan Lapangan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet.

“Tower 8 di Wisma Atlet Pademangan, updatenya menampung 1.569. Kemarin pagi sudah closed karena sudah 99%, jadi sudah penuh,” ungkap Arifin dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari pmjnews pada Senin, 21 Juni 2021.

Arifin menambahkan bahwa penumpukan yang terjadi pada pasien yang terpapar Covid-19 di Tower 8 Wisma Atlet Pademangan adalah yang pertama kali sejak tempat ini dibuka untuk isolasi mandiri.

Baca Juga: Wacana Presiden Tiga Periode Kembali Muncul, Fadli Zon: Mungkin Ada yang Cari Proyek

“Penuhnya hanya dalam hitungan hari begitu dibuka. Kurang dari tiga hari malah, dua hari setengah. Itu kondisi di lapangan,” terang Arifin.

Terkait dengan kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) disebut Arifin hanya tersisa 18 persen.

“Untuk keterisian kita okupansi sekitar 81 persen jadi tinggal 18 persen. Artinya sebuah warning, peringatan, kita sudah lampu kuning," jelas Arifin.

Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memberikan himbauan kepada masyarakat yang terjangkit Covid-19 disertai gejala ringan agar melaksanakan isolasi mandiri.

Baca Juga: Sarankan Jokowi Dukung Prabowo di 2024, Natalius Pigai: Prabowo Politikus yang Fair dan tak Pernah Dendam

Permintaan ini hadir setelah melonjaknya tingkat keterpakaian tempat tidur atau BOR di 106 rumah sakit rujukan Covid-19.

“Isolasi untuk orang tanpa gejala, saya sampaikan kami ke depan akan ada pemilahan yang lebih jelas,” ungkap Widyastuti selaku Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta pada Senin, 21 Juni 2021.

Widyastuti pun menjelaskan bahwa tidak semua kasus positif Covid-19 harus dibawa ke tempat isolasi yang disediakan.

“Kami mengajak untuk kasus-kasus positif tidak harus semuanya di bawa ke tempat isolasi yang kita siapkan,” tuturnya.

Baca Juga: Lirik Can't Leave You Alone Lagu dari Maroon 5 dan Juice WRLD

Pihaknya disebut Widyastuti akan melakukan penilaian dengan melihat tingkat darurat pasien konfirmasi positif Covid-19.

“Jadi yang kita pisahkan adalah memastikan tingkat kegawatdaruratannya. Itu artinya semua kasus Covid-19 tidak harus berbondong-bondong ke rumah sakit,” tambahnya.

Hingga saat ini tingkat keterpakaian tempat tidur pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di area DKI Jakarta sudah menyentuh angka 90 persen dari jumlah kapasitas tempat tidur yang disiapkan yakni sekitar 10 ribu.

Baca Juga: Sebut Anggota DPR Usul Pilpres 2024 Dipilih oleh MPR, Dino Patti Djalal: Ironis, DPR Justru Renggut Demokrasi

“Saat ini ada 90 persen keterpakaian tempat tidur isolasi di Jakarta. Sedangkan untuk ICU itu sudah menyentuh di angka 81 persen,” terang Widyastuti.

Sebelumnya, Provinsi DKI Jakarta mendapatkan penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebesar 5.582 orang pada Minggu, 20 Juni 2021 kemarin.

Catatan ini sendiri merupakan yang tertinggi di area DKI Jakarta sejak pandemi muncul di awal tahun lalu.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler