Annisa Pohan Heran Buzzer Serang Animasi Nussa, Taufik Damas: Itu Sekadar Ingatkan Budaya Indonesia

23 Juni 2021, 08:47 WIB
Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH Muhammad Taufik Damas. /Twitter @TaufikDamas

PR DEPOK – Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas mengomentari pernyataan istri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Annisa Pohan soal isu Taliban pada animasi anak Nussa.

Menanggapi pernyataan Annisa Pohan, Taufik Damas mengatakan bahwa tidak ada islamophobia di Indonesia.

Nyonya, di Indonesia itu tidak ada islamophobia,” kata Taufik Damas sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @TaufikDamas pada Rabu, 23 Juni 2021.

Baca Juga: Viral Pernikahan Super Mewah Anak Polisi Bernilai Miliaran, Gus Umar: Pesta di Tengah Covid-19 Lagi, Sedapnya!

Lebih lanjut, Taufik Damas berpendapat masih banyak masjid dan azan yang bertalu-talu di Indonesia.

Tidak hanya itu, lanjut dia, masih banyak pesantren yang tersebar dan siaran agama yang ditayangkan di televisi setiap harinya.

Masjid banyak. Azan bertalu-talu. Pesantren ribuan. Pengajian tidak terhitung. Siaran agama Islam setiap hari ada di tivi,” ujarnya.

Baca Juga: Sempat Keluar Darah hingga Harus Jalani Operasi Selama Tiga Jam, Kondisi Terkini Anang Diungkap Ashanty

Kalaupun terdapat kritik soal pakaian, menurutnya, hal itu sekadar pengingat akan budaya yang dimiliki Indonesia.

Kalo pun ada kritik soal pakaian, itu sekadar mengingatkan akan budaya Indonesia,” ucapnya menambahkan.

Taufik Damas menilai bahwa bangsa Indonesia sudah terlalu lama hanyut dalam gelombang budaya luar, dari mana pun asalnya.

Baca Juga: Jenazah Positif Covid-19 Tergeletak Depan Rumah, dr Adam Sindir yang Remehkan Corona: Udah Puas Belum Kalian?

Kita ini sudah terlalu lama hanyut dalam gelombang budaya luar, dari manapun itu. Kita khawatir jati diri budaya ini hilang jika tidak ada yang mengingatkan. Jadi begitu, Nyonya,” tutur Taufik Damas lagi.

Tak cukup sampai di situ, ia pun berpendapat bahwa istilah islamophobia merupakan produk politisasi Islam.

Istilah islamphobia adalah produk politisasi Islam: menjadikan Islam sekadar alat politik, bukan benar-benar menjalankan ajaran Islam,” kata Taufik Damas mengakhiri cuitannya.

Taufik Damas merespons pernyataan Annisa Pohan yang merasa heran buzzer serang animasi Nussa. Tangkap layar Twitter.com/@TaufikDamas.

Baca Juga: Jenazah Positif Covid-19 Tergeletak Berjam-jam di Depan Rumah, Ernest Prakasa: Ini Bukan India, Ini Jakarta

Sebelumnya, Annisa Pohan dalam cuitannya menyebut para buzzer yang mempermasalahkan animasi Nussa itu sebagai orang yang Islamophobia.

Merasa heran dengan tuduhan para buzzer, Annisa Pohan pun mempertanyakan mengapa mereka terkesan Islamophobia, padahal mereka sendiri beragama Islam.

Selanjutnya, Annisa Pohan juga menilai bahwa animasi anak Nussa yang dipermasalahkan itu merupakan film yang berprestasi.

Baca Juga: Segera Menikah dengan Rizky Billar, Inilah Kesiapan dan Harapan Lesti Kejora

Film bernuansa Islam itu, dijelaskan Annisa Pohan, justru dipenuhi dengan nilai-nilai yang positif.

Oleh sebab itu, ia merasa heran, mengapa animasi sebagus Nussa bisa dipermasalahkan oleh para buzzer dengan mengaitkannya dengan isu Taliban.

“Kenapa ya buzzer-2 itu islamophobia padahal dirinya juga Islam, film animasi berprestasi utk anak-2 bernuansa islam dengan nilai-2 positif aja jd masalah utk mereka," ujar Annisa Pohan.

Baca Juga: Masyarakat Bisa Daftar Vaksinasi Covid-19 Gratis di RSHS Bandung, Simak Syarat dan Ketentuan Berlaku

"Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! jauhkan diri dari racun2 buzzers,” tuturnya menambahkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @TaufikDamas

Tags

Terkini

Terpopuler