Pakai Instrumen TWK Milik Dinas Psikologi TNI AD, BKN: Sebab yang Dinilai Orang-orang Senior yang Lama di KPK

23 Juni 2021, 09:23 WIB
Kepala BKN, Bima Haria Wibisana. /Instagram.com/@wibisanabima.

PR DEPOK - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN), Bima Haria Wibisana baru-baru ini membeberkan beberapa fakta terkait tes wawasan kebangsaan (TWK) yang diberlakukan pada pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bima Haria mengungkapkan, instrumen TWK untuk mengalihkan status pegawai KPK sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut, merupakan instrumen milik Dinas Psikologi TNI AD.

Instrumen itu diberikan lantaran menurut Bima Haria, instrumen TWK milik pihak BKN tidak sesuai dengan level pegawai KPK.

Baca Juga: Viral Pernikahan Super Mewah Anak Polisi Bernilai Miliaran, Gus Umar: Pesta di Tengah Covid-19 Lagi, Sedapnya!

"Sebab yang dinilai adalah orang-orang senior dan sudah lama berada di KPK," kata Bima Haria di Jakarta seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Selasa, 22 Juni 2021.

Sementara itu instrumen TWK milik BKN, dikatakan Bima Haria, merupakan instrumen untuk level calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Maka dari itu, Bima Haria menilai instrumen TWK BKN tidak pas apabila digunakan kepada pegawai KPK.

Baca Juga: Sempat Keluar Darah hingga Harus Jalani Operasi Selama Tiga Jam, Kondisi Terkini Anang Diungkap Ashanty

Kemudian, Bima Haria juga menyatakan bahwa alasan lain dari penggunaan instrumen milik Dinas Psikologi TNI AD, adalah karena instrumen tersebut satu-satunya yang tersedia dan valid.

Pada proses tes-nya sendiri, lanjut dia, indeks moderasi bernegara (IMB-68) tidak berdiri sendiri, tapi ada pula tambahan wawancara dan profiling.

"Jadi tiga metode ini yang digunakan untuk menilai teman-teman KPK agar memenuhi syarat menjadi ASN," ucapnya.

Baca Juga: Jenazah Positif Covid-19 Tergeletak Depan Rumah, dr Adam Sindir yang Remehkan Corona: Udah Puas Belum Kalian?

Kemudian pelaksanaan TWK ini juga sebelumnya, dikatakan Bima Haria, merupakan mandat yang diberikan kepada BKN, hasil dari diskusi rapat tim untuk membuat peraturan komisi.

Dengan kata lain, dilanjutkan Bima Haria, munculnya TWK tersebut bukan berasal dari perseorangan.

"Tes wawasan kebangsaan ini tidak dimunculkan oleh satu orang," ujar Bima Haria menambahkan.

Baca Juga: Jenazah Positif Covid-19 Tergeletak Berjam-jam di Depan Rumah, Ernest Prakasa: Ini Bukan India, Ini Jakarta

Maka dari itu, menurutnya apabila ada pihak yang penasaran mengapa ada nama wawasan kebangsaan, jawabannya adalah karena merujuk kepada peraturan perundang-perundangan.

Pada akhirnya penyelenggara TWK hendak melihat, apakah pegawai KPK sebanyak 1.349 orang yang dites tersebut mempunyai keyakinan dan pemahaman, atau keterlibatan yang memadai untuk menjadi seorang ASN.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler