Sebut Indonesia Ada Drakor yang Meresahkan, Herzaky: Drakula Demokrasi, Maksa Banget Berkuasa 3 Periode

23 Juni 2021, 21:40 WIB
Herzaky Mahendra Putra. /YouTube Partai Demokrat/
PR DEPOK - Kepala Badan Komunikasi Strategi DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menanggapi terkait wacana presiden tiga periode. 
 
Menurutnya, saat ini sedang ada drakor yang sangat meresahkan di Indonesia, padahal hiburan biasanya seru untuk ditonton. 
 
Herzaky menyebut bahwa yang terjadi di Indonesia bukan drama Korea, melainkan drakula demokrasi. 
 
Baca Juga: Bermarga Sama dengan Habib Rizieq, Husin: Dipenjara 3 Kali dan Provokasi Umat Islam, HRS Bikin Malu Marga Aja
 
Ia menegaskan bahwa terlalu memaksakan sekali untuk bisa berkuasa tiga periode ataupun untuk bertambah masa jabatan tiga tahun. 
 
Lalu, Herzaky menyebut bahwa selama ini pemerintah tidak kompeten menggunakan kata darurat sebagai alasan. 
 
Herzaky Mahendra Putra menyampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @Herzaky_, pada Selasa, 22 Juni 2021.
 
Baca Juga: 5 Pemain Terbaik di Copa America 2021 Sejauh Ini, Mulai dari Casemiro hingga Neymar
 

"Drakor biasanya asyik ditonton, tapi di Indonesia lg ada Drakor yg meresahkan banget. Karena ini bukan Drama Korea, melainkan Drakula Demokrasi. MAKSA BGT berkuasa 3 periode, atau nambah 3 tahun. Tidak becus kerja, pakai alasan darurat. #3PeriodeMbahmu," kata Herzaky, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

 
Diketahui, bahwa isu masa jabatan presiden tiga periode kembali mencuat, meski telah dijelaskan bahwa tiga periode melanggar konstitusi. 
 
Ada sejumlah kelompok yang menamakan diri sebagai Sekretariat Nasional (seknas) Jokowi-Prabowo (Jokpro) yang dibentuk oleh masyarakat.
 
Baca Juga: 5 Gelandang Terbaik di Euro 2020 Sejauh Ini, Mulai dai Paul Pogba hingga Kevin De Bruyne
 
Terkait wacana tiga periode ini, Presiden Jokowi sebelumnya telah merespon yakni mencakup tiga makna. 
 
“Satu ingin menampar muka saya. Yang kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka. Yang ketiga ingin menjerumuskan, itu saja,” kata Jokowi pada Februari 2019.***
Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler