PR DEPOK – Ektabilitas Partai Demokrat berhasil menembus tiga besar dengan perolehan 11,3 persen dalam survei Polmatrix Indonesia.
Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto mengatakan kenaikan elektabilitas Partai Demokrat karena kemampuan partai tersebut memanfaatkan suara-suara kritis terhadap pemerintah.
Hasil survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Partai Demokrat tembus ke dua digit yaitu 11,3 persen.
Baca Juga: 6 Klub Paling Banyak Habiskan Uang di Jendela Transfer Musim Ini, PSG Termasuk?
Melonjaknya dukungan publik terhadap Demokrat juga disertai dengan turunnya elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Untuk pertama kalinya, partai yang dikomandoi Megawati Soekarnoputri tersebut kurang dari 20 persen tepatnya 16,2 persen.
Meskipun demikian, PDIP tetap berada di posisi pertama, disusul Gerindra dengan elektabilitas 13,1 persen.
Baca Juga: Tiga Penyedia Konten di Australia Tuding Facebook Ambil Kontennya Tidak Adil
Partai Demokrat berhasil menyalip Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memperoleh elektabilitas 8,3 persen, dan Golkar 8,0 persen yang notabene adalah partai-partai koalisi Pemerintah.
"Untuk pertama kalinya Golkar turun dari posisi tiga besar setelah digeser oleh Demokrat," ujar Dendik seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Sabtu, 14 Agustus 2021.
Hasil survei Polmatrix Indonesia terkait elektabilitas partai berlambang mercy tersebut kemudian dikomentari oleh politisi Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana.
Baca Juga: Sinopsis Film Final Girl, Kisah Gadis Kecil Selamatkan Temannya dari Teror Pembunuhan
Lantas Cipta Panca menyinggung para buzzer yang kerap membuat hashtag di media sosial untuk menjatuhkan Partai Demokrat.
“Gimana buzzeRp nga makin khawatir sampai bikin hestek #TenggelamkanDemokrat,” katanya melalui akun Twitter pribadinya @panca66.
Sebagai informasi, dalam hasil survei Polmatrix Indonesia di papan tengah, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meraih elektabilitas 5,2 persen.
Adapun yang cukup mengejutkan, partai politik baru Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) memperoleh elektabilitas 1,3 persen melampaui Perindo, Hanura, dan Berkarya.
Di papan tengah lainnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meraih 5,0 persen, NasDem 3,9 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 2,8 persen, Partai Ummat 1,8 persen, dan Partai Amanat Nasional (PAN) 1,4 persen.
"Kemunculan Gelora turut menggerus basis dukungan terhadap PKS, demikian pula antara Partai Ummat dan PAN," tutur Dendik.
Baca Juga: Ungkap Manfaat Pembangunan Infrastruktur, Erick Thohir: Akan Mempermudah Hidup Masyarakat
Di papan bawah, elektabilitas Perindo sebesar 0,8 persen, Hanura 0,6 persen, Berkarya 0,4 persen, dan Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen. Selanjutnya, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Garuda masing-masing 0,1 persen.
Sedangkan Masyumi Reborn masih nihil dukungan. Sisanya menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab 19,5 persen.
Kegiatan survei Polmatrix Indonesia diadakan 25 Juli hingga 5 Agustus 2021 terhadap 2.000 responden yang mewakili 34 provinsi melalui sambungan telepon. Survei dilakukan secara acak dengan margin of error sekitar 2,2 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.***