PR DEPOK – Masyarakat belakangan ini dihebohkan dengan mural mirip dengan wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Kabarnya, mural bergambar mirip wajah Jokowi itu terpampang di kolong jembatan layang Jalan Pembangunan 1, Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang.
Mural tersebut juga memperlihatkan gambar mirip wajah Jokowi yang matanya tertutup dengan tulisan “404:NotFound”.
Baca Juga: Kesal 'Dilupakan' oleh Anak Didiknya, Anang Sebut Tiara Andini Lupa Diri: kan Kamu Bisa Ngomong...
Akan tetapi tak berselang lama, aparat langsung menghapus mural yang memperlihatkan wajah mirip Jokowi tersebut.
Bahkan, tidak sedikit pihak yang merasa bahwa masyarakat semakin dibatasi untuk mengkritik pemerintah.
Dengan hebohnya penghapusan mural tersebut, dr. Andi Khomeini mengutarakan pendapatnya melalui akun Twitter @dr_koko28.
“Mural-mural itu -imho- bagus,” kata dr. Andi Khomeini sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Minggu, 15 Agustus 2021.
Baca Juga: Senin Besok, PM Malaysia Muhyiddin Yassin Bakal Ajukan Surat Pengunduran Diri
Menurutnya, tidak ada yang salah dengan seni mural asalkan tidak mengandung pornografi serta tak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
“Asal tidak porno & tidak bertentangan dengan Pancasila & UUD 1945,” ujarnya mengatakan dengan tegas.
Lebih lanjut. dr. Andi Khomeini berpendapat bahwa ekspresi berkesenian juga bisa menjadi ajang mengkritik. Pasalnya, lebih baik ketimbang tindakan anarkis
“Ekspresi berkesenian yang juga bisa menjadi kritik. Daripada anarkis, mending mural-lah,” katanya menjelaskan.
Di cuitan yang sama, dr. Andi Khomeini lantas meminta pihak yang dikritik untuk membalas suatu karya dengan karya.
Selain itu, ia juga meminta pihak berwenang untuk menyediakan tembok dan ruang untuk seni mural tersebut.
“Balaslah mural dengan mural. Balas karya dengan karya. Sediakan tembok, sediakan ruangnya,” tuturnya mengakhiri cuitannya.