PR DEPOK – Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah baru-baru ini melontarkan sentilan kepada para parpol opisisi pemerintah yang justru kini sibuk pencintraan.
Sentilan kepada parpol oposisi pemerintah ini dilontarkan Fahri Hamzah melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @FahriHamzah pada Rabu, 1 September 2021.
"Mengapa rakyat yang sudah nyoblos dan mengorbankan biaya pemilu trilyunan lalu menggaji wakilnya masih harus kelimpungan bahkan menjadi korban?" ucap Fahri Hamzah dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
"Mengapa rakyat tidak istirahat urus politik dan fokus cari kehidupan? Karena yg diberi amanah lalai dan sibuk pencitraan," tuturnya melanjutkan.
Menurut Fahri Hamzah, rakyat seharusnya berhenti untuk berpolitik dan gesek-gesekan setelah pencoblosan saat pemilihan umum (Pemilu).
"Tapi kenapa terus terjadi sampai rakyat gak bisa hidup tenang? Karena sistem perwakilan absen, kongresional yg tak dimengerti oleh parpol yg sdh duduk dapat fasilitas, gaji, dan kekebalan," kata dia.
Baca Juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka? Berikut Bocoran Estimasi Jadwalnya
Lebih lanjut, Fahri Hamzah menyebutkan bahwa rakyat seharusnya tidak perlu bertengkar setelah pencoblosan. Pasalnya, hal itu belum tentu memiliki keuntungan.
"Politik seharusnya kembali normal setelah masa kampanye," ucap mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Justru, dikatakan Fahri Hamzah, para parpol oposisi pemerintah yang sibuk pencitraan ini lah yang seharusnya bertengkar melawan eksekutif dan pendukungnya.
Baca Juga: 20 Tahun AS 'Invasi' Afghanistan, Vladimir Putin: Mereka Hanya Menghasilkan Tragedi
"Disuruh berantem ya berantem dong. Pakai semua fasilitas yang kami berikan. Jangan malah ajak kami keroyokan. Mana kerja kalian?" tutur dia mempertanyakan.
"Kami rakyat sebenarnya pengen nonton saja sesekali, malam2 atau pagi2, sebuah panggung politik yg seru dan mencerdaskan, juga menyehatkan kehidupan dan perekonomian," ujarnya lanjut.
Akan tetapi, Fahri Hamzah menyayangkan para parpol opsisi justru semuanya diam, menyebutkan diri oposisi tetapi ngomel tidak karuan.
"Akhirnya kami pertengkaran," pungkas pria berusia 49 tahun ini.
Namun, dalam cuitannya Fahri Hamzah tidak menyebutkan secara gambal parpol oposisi mana yang dimaksud.
Kendati demikian, parpol yang saat ini berada di kubu oposisi pemerintah Presiden Jokowi ada dua, yakni PKS dan Partai Demokrat.***