PR DEPOK - Politisi PDI Perjuangan, Ruhut Sitompul memberikan tanggapannya terkait cuitan mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, pada 1 Oktober 2021.
Natalius Pigai di dalam cuitannya menyinggung peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang disebutnya telah tak adil terhadap rakyat Papua.
Cuitan Pigai itu sontak ramai diperbincangkan dan menjadi trending topic karena warganet menganggap Natalius Pigai telah rasis.
Pigai di cuitannya juga menyerukan agar melawan segala bentuk ketidakadilan sampai titik darah penghabisan.
"Jgn percaya org Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak2 harga diri bangsa Papua dgn kata2 rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Sy Penentang Ketidakadilan)," ujar Natalius Pigai.
Adapun atas tudingan rasis yang disematkan kepada Pigai, ia tampak membantahnya. Pigai merasa cuitannya itu tidak menggunakan tanda koma, dan tidak rasis, serta sudah mulai di pelintir.
"Sudah mulai pelintir Coii. Biasa takut bongkar bongkar kenyamanan. Antara frasa “Jawa Tengah dan Jokowi itu tidak ada tanda koma (,). Silakan baca twitter awal. Ingat Sy tidak akan mundur bongkar ketidakadilan!," kata Natalius Pigai.
Pernyataan Pigai itu pun dikomentari oleh Ruhut Sitompul. Menurut Ruhut, Pigai sudah mulai terpojok dengan tuduhan rasis tersebut.
Ruhut Sitompul pun meminta kepada Mabes Polri sebagai Kamtibnas memberikan Pigai pelajaran yang paten.
Baca Juga: Kepolisian Bogor Berhasil Tangkap Dua Wartawan 'Bodrek' yang Meresahkan, Ade Yasin: Kami Apresiasi
"Pigai sudah mulai terpojok dgn tuduhan rasisnya mulai ngeles ngajari Bahasa Indonesia emangnya Kita tdk ta’u titik koma dan tanda petik, ingat pigai pernyataan2 seperti ini sering kau ucapkan jadi tolong Mabes Polri sebagai Kamtibmas memberi pigai pelajaran Paten MERDEKA," kata Ruhut Sitompul, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @ruhutsitompul.
Diketahui, cuitan Natalius Pigai sontak menjadi bulan-bulanan warganet karena menyinggung terkait warga Jawa Tengah Jokowi dan Ganjar Pranowo.***