Batal di Monas, JakPro Siapkan 5 Lokasi Alternatif Formula E, Dedek Prayudi: Maksa, untuk Kepentingan Siapa?

7 Oktober 2021, 11:20 WIB
Mantan Jubir PSI, Dedek Prayudi. /Twitter @Uki23

PR DEPOK – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta Propertindo (Jakpro) menyiapkan lima lokasi (venue) Formula E alternatif selain monumen nasional (Monas) demi rencana agenda itu terlaksanakan pada 2022.

"Venue (lokasi) yang jelas bukan di Monas, itu saja clue-nya (petunjuk)," kata Direktur Pengembangan Bisnis JakPro Gunung Kartiko seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Gunung menjelaskan hal tersebut dikarenakan hingga kini lokasi Formula E di Monas terkendala perizinan dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Dibintangi Christ Laurent dan Masayu Clara, FTV Siang 'Dari Donor Jadi Demen' Tayang Pukul 10.00 WIB di SCTV

Oleh karena itu, lanjutnya, JakPro memutuskan mencari alternatif lokasi lainnya yang tetap menunjukkan ikon Kota Jakarta untuk penggelaran Formula E.

"Banyak, ada lima alternatif. Karena Monas kayaknya agak berat dari sisi perizinan. Jadi, kita cari lokasi ikon Jakarta lainnya," tuturnya.

Dia mengatakan nantinya Formula E Operation (FEO) akan meninjau langsung lokasi-lokasi yang dijadikan calon trek balap Formula E.

Baca Juga: Sukses Bintangi Squid Game, Jung Ho Yeon Resmi Menjadi Global Ambassador Louis Vuitton

"Nantinya, dari alternatif itu nanti FEO akan datang untuk survei, 'mapping' (pemetaan) semua. Baru akan ditentukan yang bagus, (misal) alternatif satu atau dua," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, mantan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi lantas menyinggung soal perizinan hingga uji kelayakan penggelaran Formula E.

Ijin lokasi belum dapet, uji kelayakan belom kelar, kajiannya belum ada, venue belum pasti; tapi uang udah dikucurin ratusan miliar bahkan triliunan & ngotot mau diadakan tahun depan,” katanya melalui akun Twitter pribadinya @Uki23.

Baca Juga: Fadli Zon Minta Densus 88 Antiteror Dibubarkan, Muannas: Baru Ada Wakil Rakyat 'Gelisah' Rakyat Hidup Tenang

Selain itu, Dedek Prayudi juga melontarkan sindiran terkait tetap dilaksanakannya Formula E yang terkesan memaksanakan.

Diminta jelaskan, takut. Maksa banget gini, untuk kepentingan siapa?” ujarnya.

Cuitan Dedek Prayudi. Twitter @Uki23

Sebagai informasi, Pemprov DKI Jakarta telah klarifikasi soal anggaran Formula E yang bakal digelar selama tiga tahun berturut-turut seperti yang dipaparkan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta dalam dokumen 'Katanya Vs Faktanya Formula E'. Salah satu yang dijelaskan yakni penggunaan APBD DKI untuk Formula E.

Baca Juga: 5 Pemain Terbaik Jerman Saat Ini, Mulai dari Manuel Neuer hingga Joshua Kimmich

Pemprov DKI menjelaskan soal isu Formula E hanya untung jika digelar selama tiga tahun berturut-turut dan hanya dua kota yang melakukan hal itu, tetapi mengalami kerugian.

Pemprov DKI menjawab dengan mengungkap kesepakatan terbaru dengan FEO selaku penyelenggara Formula E yang disebutkan hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan tiga tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024.

"Justru kerugian bakal terjadi jika Formula E hanya satu kali digelar di Jakarta. Salah satu kerugiannya, infrastruktur Formula E yang telah dibangun akhirnya tak bisa dimanfaatkan maksimal," tulis jawaban itu.

Baca Juga: Messi dan Ronaldo Muncul, Ibrahimovic Dinilai Susah Raih Gelar Ballon d'Or

Berikutnya, Pemprov DKI menjelaskan soal penggunaan APBD DKI Jakarta untuk Formula E.

Penjelasan itu disampaikan untuk menjawab 'katanya' biaya komitmen (commitment fee) Formula E berjumlah Rp2,3 triliun dan biaya pelaksanaan Rp4,4 triliun.

"Faktanya, commitment fee adalah Rp560 miliar (bukan hanya untuk tahun pertama, tapi untuk semua tahun penyelenggaraan)," tulis Pemprov DKI.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA Twitter @Uki23

Tags

Terkini

Terpopuler