PDIP Didesak Usung Capres Sebelum Keputusan Megawati, Hasto Kristiyanto: yang Tak Paham Boleh Keluar Partai

25 Oktober 2021, 10:30 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. /Antara/Aditya Pradana Putra

PR DEPOK – Terkait desakan sejumlah kader partai agar PDIP mengusung sosok Calon Presiden (Capres) RI pada 2024,  Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto lantas memberikan tanggapan.

Dalam siaran pers di Jakarta pada Sabtu, 23 Oktober 2021, Hasto Kristiyanto menekankan bahwa PDIP tidak asal pilih capres yang akan maju pada Pemilu 2024.

Pasalnya, PDIP harus melihat sosok yang tepat untuk maju sebagai capres 2024, sehingga mampu melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca Juga: Jokowi Diminta Tegur Menag Yaqut Soal Hadiah NU, Christ Wamea: Berhentikan Saja karena akan Bikin Gaduh Terus

Tidak hanya itu, menurut Hasto Kristiyanto, keputusan sosok yang tepat untuk maju pada Pilpres 2024 merupakan keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kami telah menegaskan bahwa berkaitan siapa capres dan cawapres berdasarkan Kongres V di Bali, Ibu Megawati lah yang akan mengambil keputusan," kata Hasto di sela acara sunatan massal di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Sabtu, 23 Oktober 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Hal ini disampaikan Hasto Kristiyanto karena ia menyadari ada sejumlah kader PDIP yang mendorong sosok untuk diajukan sebagai capres pada Pilpres 2024, sebelum menunggu keputusan dari Megawati.

Baca Juga: Tagar OleOut Trending di Twitter, Gary Neville Sebut Kekalahan Manchester United Sangat Mengerikan

Tugas Megawati menurutnya bukan hanya memilih capres yang akan maju pada Pemilu 2024, tetapi juga melihat sosok yang tepat untuk meneruskan kepemimpinan Jokowi.

"Karena apa yang dilakukan partai adalah kesinambungan kepemimpinan dari Pak Jokowi dengan berbagai prestasinya. Sangat penting untuk dicarikan sosok yang paling tepat dalam melanjutkan estafet kepemimpinan itu," ujar politisi asal Yogyakarta itu.

Maka dari itu, Hasto Kristiyanto meyakini bahwa Megawati akan memilih sosok yang tepat setelah mendengar aspirasi rakyat dan berkontemplasi memohon petunjuk Tuhan Yang Maha Kuasa.

Baca Juga: PBNU Sebut Menag Yaqut Hanya Berguyon soal Kemenag Hadiah NU, Mustofa: Raut Wajah Sama Sekali Tak Guyon

Pada kesempatan yang sama, ia menjelaskan bahwa  salah satu pihak dari kader PDIP yang mendesak hal tersebut ialah Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo.

Hasto Kristiyanto berpendapat bahwa FX Hadi Rudyatmo seharusnya mengetahui aturan yang semestinya di PDIP.

Pasalnya, PDIP mempunyai mekanisme internal untuk menjaring kader-kader PDIP terbaik.

Jadi, setiap kader PDIP harus mematuhi setiap keputusan yang diambil Megawati.

Baca Juga: Syarat PCR Dinilai Beratkan Rakyat dan Mengada-ada, Ferdinand Hutahaean: Presiden Jokowi akan Lakukan Evaluasi

“Itu obrolan di warung bagi Pak Rudy. Pad Rudy ini, kan senior. PDIP, ini kan partai demokrasi. Semua paham kultur di PDI Perjuangan. Yang penting ketika Ibu Megawati mengambil keputusan, semua taat dan berdisiplin,” ujarnya.

Tidak hanya itu, ia juga mengingatkan bahwa sebagai partai, PDIP memiliki kepentingan yang lebih besar, karena setiap kader yang bergabung dengan PDIP masuk dengan sukarela untuk kepentingan yang lebih besar.

Terhadap kader PDIP yang tidak memahami mekanisme demikian, ia lantas mempersilahkan untuk angkat kaki

Baca Juga: Fadli Zon Minta Jokowi Klarifikasi Pernyataan Menag Yaqut: Kemenag Hadiah untuk NU atau Umat Beragama Lainnya?

“Bagi mereka yang tidak memahami aspek strategis tentang pentingnya menyiapkan pemimpin bagi masa depan bangsa dan negara dan hanya mau bertindak sendiri tanpa disiplin, boleh saja kalau mau keluar dari partai,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler