Dede Budhyarto Kritik Pedas Gubernur DKI, Mustofa Nahrawardaya: Ahok yang Dibui kok Anies yang Dibenci

28 Oktober 2021, 08:47 WIB
Politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya. /Instagram @TofaTofa_id/

PR DEPOK – Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto melontarkan kritik pedas kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Tugu, Jakarta Utara.

Dede Budhyarto mengatakan Anies melakukan kegiatan di GBPK tersebut karena berharap mendapatkan simpati dari kalangan minoritas.

Namun, Dede Budhyarto menilai langkah Anies tersebut tidak akan berhasil karena telah mencatat sejarah “brutal” pada Pilkada DKI 2017 lalu.

Baca Juga: Garuda Indonesia Terancam Pailit Siapakah Flag Carrier Selanjutnya?

Berharap mendapatkan simpati dari kalangan minoritas, namun sayangnya LUKA Pilkada DKI yg ‘Brutal’ akan menjadi catatan sejarah & akan trus diingat hingga sepanjang hayat. Gubernur hasil jualan kafir, halal darahnya, bunuh, bakar,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @kangdede78.

Cuitan Dede Budhyarto. Twitter @kangdede78

Pernyataan Dede Budhyarto terhadap Anies Baswedan tersebut kemudian dikomentari oleh politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya.

Mustofa Nahrawardaya heran Anies kerap dibenci. Lantas dia menyinggung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang pernah dibui.

Baca Juga: Hadiri KTT ASEAN, Jokowi Dorong Negara Anggota untuk Manfaatkan Momen Turunnya Kasus Covid-19

Ahok yg dibui. Kok Anies yang dibenci. Konslet,” ujarnya melalui akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id.

Cuitan Mustofa Nahrawardaya. Twitter @TofaTofa_id

Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meletakkan batu pertama pembangunan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Tugu, Jakarta Utara pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Pada kesempatan itu, Anies mengatakan daerahnya memfasilitasi kegiatan rohani semua unsur masyarakat sehingga memberikan rasa yang setara dalam mendukung persatuan bangsa.

"Kita ingin seluruh unsur masyarakat di Jakarta merasakan bersyukur tinggal di Jakarta karena difasilitasi untuk kegiatan rohaniah, termasuk ketika melakukan pembangunan tempat ibadah," katanya dikutip dari Antara.

Baca Juga: Rumah Impiannya Selesai Direnovasi, Ivan Gunawan: Nggak Beli Cash, Gua Kredit

Menurutnya, GBKP selalu mengirimkan pesan keterbukaan dan itu membuat keberadaan dari GBKP jadi kebaikan bagi berbagai unsur masyarakat di Indonesia.

Setiap tempat ibadah, lanjut Anies, memayungi tak hanya kepada jemaatnya yang berada di dalam rumah ibadah tapi juga masyarakat yang berada di lingkungan tempat ibadah karena itu adalah satu kesatuan yang akan terus berinteraksi secara dekat.

"Persatuan harus dirawat dengan memberikan perasaan kesetaraan dan Jakarta adalah rumah bagi semua. Jakarta adalah tempat bagi semua merasakan dipayungi diayomi, termasuk untuk kegiatan peribadatan," ujarnya.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: ANTARA Twitter @kangdede78 Twitter @TofaTofa_id

Tags

Terkini

Terpopuler