PR DEPOK - Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar, menanggapi soal pernyataan Pemprov DKI Jakarta yang dengan tegas menyebut Monumen Nasional atau Monas belum dibuka.
Musni Umar menyoroti rencana aksi Reuni Akbar 212 yang akan digelar di Monas pada 2 Desember 2021.
Menurutnya, Reuni Akbar 212 ini harus tetap digelar di tanggal 2 Desember 2021.
Baca Juga: Nasib Shio Tikus, Shio Kerbau, dan Shio Macan 8 November 2021: Saatnya Eksekusi Ide Kreatif Ini
Pasalnya, Musni Umar menilai acara tersebut akan memiliki dampak besar terhadap ekonomi, mengingat para peserta biasanya tak hanya datang dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri.
"Reuni Akbar 212 dihrpkan tetap bisa dilaksanakan 2 Des. 2021. Acara ini punya dampak ekonomi yg besar krn peserta biasanya datang dari luar negeri dan dlm negeri," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @musniumar.
Tak hanya itu, ia mengatakan bahwa ketika acara tersebut dilangsungkan, biasanya hotel-hotel akan penuh.
Musni Umar lantas berharap Pemerintah Pusat bisa membuka Monumen Nasional atau Monas agar Reuni Akbar 212 bisa diselenggarakan.
"Hotel2 penuh. Smg pem. pusat sdh buka Monas," katanya melanjutkan.
Namun, jika memang Monas masih tetap belum bisa dibuka, Musni menyarankan agar acara reuni tersebut digelar di Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Kalau tdk sy usul di Al Azhar Keb. Baru Jaksel," tuturnya di akhir cuitan.
Diberitakan sebelumnya, PA 212 mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk menggelar acara Reuni Akbar 212 di Monas.
Aksi 212 sendiri pertama kali diinisiasi oleh Habib Rizieq Syihab pada tahun 2016 sebagai bentuk protes kepada Gubernur DKI Jakarta saat itu, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Ahok kala itu dikritik besar-besaran bahkan diminta mundur dari jabatannya sebagai gubernur lantaran disebut menistakan Alquran dan Islam.
Kasus ini juga membuat Ahok akhirnya dijatuhi vonis hukuman 2 tahun penjara.***