PR DEPOK - Anggota DPR RI, Fadli Zon belum lama ini menanggapi kabar munculnya ancaman perang yang datang dari Tentara Pembebasan Nasional Nasional Papua Organisasi Papua Merdeka (TPNB OPM) terhadap TNI dan Polri.
Menanggapi itu, Fadli Zon lantas menyindir Datesemen Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror, yang sebelumnya kerap mengumumkan penangkapan teroris.
Awalnya, Fadli Zon menilai peringatan yang disampaikan pimpinan TPNB OPM tersebut merupakan ancaman yang begitu nyata.
Bahkan ia menyebut pesan yang disampaikan TPNB OPM itu sebagai tantangan terbuka terhadap para TNI dan Polri.
"Ini ancaman nyata n tantangan terbuka.," ujar Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @fadlizon pada Sabtu, 13 November 2021.
Lalu Fadli Zon pun menyindir Densus 88 selaku pihak yang berwenang menangani para pelaku teror di Indonesia, dan sering menangkap teroris.
Baca Juga: Sindir Puan Maharani yang Hujan-hujanan, Hilmi Firdausi: Kalau Sakit, Nanti Nggak Bisa Nyapres
Dia mengingatkan Densus 88 agar berhenti mengurus hal-hal seperti kotak amal hingga pohon kurma, dan apapun yang berkaitan dengan umat Islam.
Menurutnya, Densus 88 kini sudah semestinya fokus menangani ancaman yang jelas diberikan oleh anggota TPNPB OPB untuk menjaga bangsa.
"Ayo tak usah urusin kotak amal, pohon kurma, air zam-zam dll yg dekat dg umat Islam. Uruslah itu ancaman TPNPB OPM. Jaga NKRI," ujar Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menjelaskan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Densus 88 belakangan ini berhasil menangkap terduga teroris, dan mengumpulkan sejumlah barang bukti yang diduga berkaitan dengan aksi terorisme.
Salah satu yang sempat ramai dan menguras perhatian publik adalah penangakapan terduga teroris berinisial DW di Lampung.
DW dan kedua terduga teroris lainnya dikabarkan merupakan pengurus Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurahman bin Auf (LAZ BM ABA), yang diduga berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).
Baca Juga: Teuku Ryan Tampak Canggung saat Peluk Sang Istri, Ria Ricis: Malu, Belum Latihan
Selain itu, Densus 88 juga menyita ribuan kotak amal milik LAZ BM ABA karena juga diduga menjadi sumber dana untuk kegiatan terorisme di Bandar Lampung.
"Selain menangkap DW, Densus 88 juga menyita 791 kotak amal, sejumlah uang dan barang lainnya. Kotak amal yang disita adalah milik Lembaga Amil Zakat Baitul Maal Abdurahman bin Auf (LAZ BM ABA)," ujar Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad dilansir dari Antara.
Tak berhenti sampai di situ, Densus 88 juga terus mendalami informasi hingga menyebut bisnis kurma yang dijalankan LAZ BM ABA, diduga menjadi sumber dana untuk aktivitas pengkaderan Jamaah Islamiyah.***