JK Diusulkan Jadi Ketum Demokrat, Ali Syarief Sindir Luqman Hakim: Serahkan Bukan pada Ahli, Artinya Kiamat

15 November 2021, 21:51 WIB
Ali Syarief tanggapi usulan Luqman Hakim agar menjadikan Jusuf Kalla sebagai Ketum Partai Demokrat. /YouTube Ali Syarief - Cross Culture Institute-Hippo

PR DEPOK - Akademisi Cross Culture, Ali Syarief baru- baru ini melontarkan sindiran atas usulan Luqman Hakim soal Jusuf Kalla jadi Ketum Partai Demokrat.

Ali Syarief mengatakan bahwa organisasi masyarakat (ormas) memiliki jabatan tertinggi sekretaris jenderal, baru kemudian para ahli.

"ORMAS2 itu, jabatan tertingginya, sejatinya adalah Sekjen, baru di bawahnya para ahli2nya," kata Ali Syarief dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @alisyarief.

Baca Juga: SBY Disalahkan atas Gundulnya Hutan Papua yang Disorot NASA, Refly: Lucu, Malah Bandingkan Masa Pemerintahan

Lebih lanjut, Ali Syarief mengatakan bahwa para kyai agar mengurus ngaji saja dan tidak perlu menjadi pemimpin suatu organisasi.

"Ingat menyerahkan kepada bukan pada ahlinya, artinya kiamat," kata Ali Syarief menjelaskan.

Lantas, ia megimbau orang-orang yang mengusulkan Jusuf Kalla jadi Ketum Partai Demokrat agar memahami dan berpikir lebih dahulu.

"Ayo, fahami dan pikir yg ajeg ya!!!" ujar Ali Syarief mengakhiri cuitannya.

Cuitan Ali Syarief yang menanggapi usulan Luqman Hakim agar menjadikan Jusuf Kalla sebagai Ketum Partai Demokrat. Tangkap layar Twitter.com/@alisyarief.

Baca Juga: Fuji Ungkap Perubahan Rutinitas usai Jadi 'Ibu' Gala Sky, Adik Ipar Vanessa Angel: Banting Setir Sekarang...

Sebelumnya, politisi PKB Luqman Hakim menyarankan agar Partai Demokrat mengangkat Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum.

Usulan itu berkaitan dengan pernyataan kader Demokrat Syahrial Nasution yang mengusulkan agar Jusuf Kalla sebagai Calon Ketum PBNU.

Sebagai kader NU, Luqman Hakim mengaku tahu banyak bahwa Jusuf Kalla merupakan salah satu tokoh NU yang punya reputasi bagus di tengah masyarakat.

Dia pun mengaku bahwa Jusuf Kalla sudah menjadi bagian dari jajaran pengurus PBNU bersama banyak tokoh-tokoh hebat NU lainnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @alisyarief

Tags

Terkini

Terpopuler